Blogger news

Selasa, 06 Maret 2012

SYAIR DARI HAMBA-MU . .


SYAIR DARI HAMBA-MU . .

Matahari yang zuhud membuka. .
Memberi sedekah cahaya untuk dunia
Saat kau gulung tikar merah senja . .
Kau masih memberikan saja ,
Bersedekah cahaya dengan bulan-MU . . .

Betapa jahiliyahnya aku . .
Jika tak bersyukur akan cinta-MU
Saat kulihat sang kafir,
Masih juga engkau memberi nafas untuknya . . .
Kulihat lagi sang musryik ,
Tetap engkau memberi nyawa untuknya. . . .
Adakah ku dustai cinta-MU,
Saat nafas, nyawa dan roh ini . . .
Masih kau beri dalam jasadku , . . .
Pada hamba yang cintanya lalai kepada-MU . .

Jika mataku tak dapat melihat-MU,
Izinkanlah hatiku melihat-MU. ..
Jika tangan hamba tak sanggup menyentuh-MU,
Mohon sentuhlah hati hamba dengan tangan-MU. . .
Bukalah hijab pandangan hamba untuk melihat ke Akbaran-MU. .
Sucikan hamba yang kotor ini. .
Dengan wudhu dari langit-MU. .
Ku tanggalkan cinta yang lain . .
Saat sujud cintaku hanya kusyu’  kepada-MU. .
Seandainya lautan menjadi tinta syair cintaku pada-MU
Takkan mungkin cukup mewakilinya. . .
Seandainya semesta menjadi kertas,
Tempat menulis cinta hamba ke pada-MU. ..
Takkan mungkin bisa menjadi sebuah kitab yang utuh. ..
Dan jika darah tumpah untuk melukiskan cinta pada-MU,
Pasti syahidlah diriku di pangkuan-MU. . . . .
30/12/2011

KERINDUAN


KERINDUAN 

Dimana angin membawa debu . .
Mengantarkan realita pada waktu. .
Hiraukan aku pada dunia yang menyesatkan. .
Pandanganku sempit terbayang hampa. .

Jika akan kau tidurkan aku angin. . .
Bujuklah egoku melapangkan dadaku. .
Sesakku mengadah langit kelabu
Rimba angkasa tak berpenghuni . . .

Kosong meratapi hati . .
Yang tersayat duka dalam ingatan. .
Jika aku tak kenal kau Tuhan. .
Entah kepada siapa lagi aku mengadu. .
Jika aku tak percaya pada-Mu Tuhan,. .
Mungkin tidak ada lagi tempatku berharap . . .

Arogansiku pastinya takkan tawadhu . .
Jika batinku tak merasakan ke Maha Besaran-Mu . . .

Sudah ku khatamkan Redaksi dalam hatiku . .
Tapi tetap saja aungan kerinduan . .
Tak bisa berhenti untuk berada disismu . . .


27/1/2012

BUMI DAENG


BUMI DAENG

Lontara menjadi simbol naskah sejarah. . .
Dalam riwayat daeng. .
Menakhlukkan samudera dengan armada pinisi  . . .
Mamiri takkan berhenti menuip
Layar pinisi yang terlanjur berkembang

Puing-puing benteng bekas gempuran koloni . . . .
Masih berdiri menjadi gambaran . . .
Kekuatan sang daeng . .

Jangan kira kecil nyali daeng . .
Lompo battang bukan tandingannya,
Bawakaraeng pun tunduk pada daeng. .
Hantaman ombak losari juga tak bisa menyurutkannya. . .

Jangan kau injak siri`nya daeng,
Karena darah akan menebusnya. . .
Jangan kau buat pace diri daeng ,
Karena matipun daeng tidak takut. . .

Meski lidah daeng kadang menusuk. .
Setajam badik yang menghunus. .
Tapi hati daeng lembut nan kapas. .
Meski keras lantang tutur daeng . .
Budinya tawadhu ibarat tunduknya padi . .
Akal daeng tidak akan tumpul
Karena di asa terus seperti badik yang tajam terasa. .

Walau kau pangkas bumi daeng. .
Daeng  takkan  mundur daeng dari buminya. . .
Akan bertahan tertancap di bumi, tajinya daeng . .
Menjaga sampai habis darahnya tertumpah. .

Daeng  akan terus hidup di buminya. .
Memproklamasikan keberadaannya . .
Seperti ayam jantan yang berkokok menyambut fajar..
Biarkan daeng tenang dalam rindangan di bawah pohon lontara. .
Biar mabuk dalam buaian manisnya tuak buminya, diisenandungkan  kecapi . . 
Biarkan mamiri menyejukkan penat di bumi daeng. . .
Biar damai daeng di buminya. . .


27/2/2012