Muh. Fachruddin
Universitas Muslim Indonesia
Akuntansi / Fakultas Ekonomi
02320100316
PENGERTIAN MANAJEMEN FUNGSI PERSONALIA
Pengertian manajemen personalia
Manajemen personalia merupakan fungsi bagian dari
manajemen yang berkaitan dengan manusia khususnya bagaimana menjalin kerjasama
,mengembangkan dan menumbuhkanberbagai kebijaksanaan dalam mempengaruhi
orang-orang yang membentuk organisasi maupun dalam membantu para pemimpin
sebagai manajer untuk mengelolah sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan .
Menurut FLIPPO manajemen personalia adalahperencanaan
,pengorganisasian ,pengarahan dan pengawasan dari pengadahan ,pengembangan
,pemberian balas jasa ,pengintegrasian ,pengarahan ,dan pemutusan hubungan
kerja karyawan dengan maksud untuk mencapai tujuan individu karyawan
,perusahaan ,organisasi dan masyarakat .
Manajemen personalia adalah : "Suatu ilmu seni untuk melaksanakan
antara lain planning, controlling, sehingga efektivitas dan efesiensi
personalia dapat di tingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan.
Perkembangan
managemen personalia
- Managemen sebagai kegiatan
- Ilmu
Unsur-unsur
Manajemen
- Manusia
- Uang
- Mesin
- Metode
- Material
- Market
Menurut Drs.
Suwarsono ME :Pentingnya pengadaan tenaga kerja mengandung implikasi pokok sbb
:
a.
Memerlukan informasi secara reguler
b.
Menganalisa permintaan dan penawaran tenaga kerja masa dini dan masa yang
akan datang serta mencari keseimbangan yang timbul
c.
Menggunakan hasil analisa untuk menyususn kebijakan di bidang ketenaga
kerjaan
d.
Menyangjut pengembangan dan pemanfaatan SDM tingkat nasional, sektoral,
wilayah dan menurut jenis jabatan
e.
Melakukan monotoring terus-menerus terhadap kebijakan yang di lakukan
f.
Mengintegrasikan pengadaan tenaga kerja terhadap kebijakan pembangunan.
Adapun fungsi
pengadaan tenaga kerja terutama adalah :Membantu pimpinan untuk memberi
inpormasi yang lengkap baik saran nasihat-nasihat yang berkaitan dengan bidang
ketenaga kerjaan.
Hal-hal yang di
bahas di dalam ketenaga kerja:
- langkah-langkah perencanaan
- peramalan dan audit SDM
- analisis jabatan
- reguitment (penarikan)
langkah-langkah perencanaan
- perencanaan kebutuhan untuk waktu yang akan datang.
- perencanaan keseimbangan untuk waktu yang akan datang .
- perencanaan untuk mengrekkrut, menyeleksi dan memberhentikan
- perencanaan untuk pengembangan
langkah dan audit SDM
Peramalan
berusaha mengetahui kebutuhan tenaga kerja, organisasi yang menyangkut tenaga
kerja dan syart-syart perorangan. Analisa jabatan berhubungan dengan
jabatan dan syarat-syarat mengenai orangnya untuk melakukan jabatan itu
sebaik-baiknya.
Analisis
pemegang jabatan (worker analisis) adalah :Suatu istilah dengan analisis
jabatan.
Analisis
pemegang jabatan
- Menitik beratkan studi jabatan dalam hubungannya dengan pemegang jabatan.
- Menitik beratkan pada syarat-syarat 0pegawaqi dengan menggunakan ujian badaniah, wawancara dan sebagainya.
Analisis
pemegang jabatan merupakan suatu teknik yang di gunakan sebagai dasar
penempatan.
Laporan
analisis jabatan adalah : Suatu iktisitar informasi yang di peroleh dalam proses analisis jabatan.
Pada umumnya laporan analisis jabatan itu mencatat jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam daftar pertanyaan jabatan. Analisis
jabatan menghasilkan gambaran jabatan (Job Discription) dan persyaratan jabatan
(Job Spesification).
Gambaran Jabatan : Suatu informasi yang abstrak yang
di peroleh dari laporan analisis jabatan.
Job unit
discription menggambarkan
- Apa yang di lakukan
- Tanggung jawab
- Kecakapan atau pelatihan dan pendidikan yang di perlukan
Kondisi di bawah mana jabatan itu di lakukan
- Jenis atau kualitas orang yang di perlukan untuk jabatan tersebut.
Spesifikasi
jabatan atau Job spesification atau di sebutkan dengan persyaratan atau job
reguitment adalah suatu keterangan tentang syarat-syarat minimum yang di
perlukan untuk menghasilkan suatu jabatan dengan baik .
Penilaian
jabatan atau job evalution adalah : Proses penetuan nilai suatu jabatan di bandingkan dengan jabatan-jabatan
lain secara sistematis dan teratur.
Manfaat
analisis jabatan :
- Sebagai dasar untuk menentukan jumlah pegawai
- Sebagai dasar untuk mengadakan latihan
- Sebagai dasar melaksanakan promosi
- Sebagai dasar mengadakan mutasi
- Sebagai dasar melaksanakan kompensasi
- Sebagai dasar menetapkan peralatan
fungsi manajemen personalia adalah:
a.
Pengadaan tenaga kerja. Fungsi
operasional pertama dari manajmene personalia adalah berupa usaha untuk
memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk
menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini
adalah penentuan sumber daya manusia yang diperlukan dan perekrutannya, seleksi
dan penempatan.
b.
Pengembangan tenaga kerja.
Setelah personalia diperoleh, mereka harus dikembangkan sampai pada tingkat
tertentu. Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yan
perlu untuk prestasi kerja yang tepat.
c.
Kompensasi (imbalan) tenaga
kerja. Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai yang layak kepada
personlia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi. Struktur kompensasi
meliputi, gaji pokok, tunjangan keuarga, tunjangan makan, tunjangan
transportasi, tunjangan kehadiran dan tunjangan jabatan.
d.
Integrasi (penyatuan) tenaga
kerja. Setelah karyawan diperoleh, dikembangkan, dan diberi kompensasi secara
layak, maka selanjutnya adalah intregasi. Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan
suatu kecocokan yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat,
dan organisasi.
e.
Pemeliharaan tenaga kerja. Jika
kita telah melaksanakan fungsi-fungsi di atas dengan baik, maka yang tidak
kalah pentingna adalah pemeliharaan pegawai. Pemeliharaan merupakan usaha untuk
meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk bekerja para pegawai.
f.
Pemutusan hubungan kerja.
Fungsi terakhir dari manajemen personalia adalah pemutusan hubungan kerja dan
mengembalikan para pekerja kepada masyarakat. Sebagian besar karyawan tidak
meninggal dunia pada masa kerjanya. Organisasi bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga
masyarakat yan dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.
Fungsi personalia di atas dilaksanakan dan dikerjakan oleh manajer
atau pimimpin. Manajer memperoleh hasil dari bawahannya, dan agar bawahannya
dapat berprestasi besar dan cakap bekerja, maka para pemimpin harus memberi
perhatian kepada hal-hal yang berhubungan dengan fungsi personalia.
Prinsip Adalah suatu pernyataan atau suatu kebenaran pokok yang
memberikan petunjuk kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil. Prinsip
merupakan dasar atau landasan untuk bertindak, akan tetapi juga bukan sesuatu
yang mutlak.
Prinsip utama dari manajemen ialah efisiensi (daya guna) dan
efektifitas (hasil guna) dalam mencapai hasil atau tujuan yang direncanakan.
Untuk mencapai hasil yang efektif dan evisien maka dalam prosaes manajemen
mengenal beberapa prinsip. Dalam hal ini Fayol mengemukakan 14 prinsip
manajemen yaitu sebagi berikut;
- Devision of Work (Pembagian kerja sesuai spesialisasinya)
- Authority and Responsibility (Menjalankan tugas dan wewenang sesuai dengan pembagian masing-masing).
- Discipline
- Unity of Command (Kesatuan perintah)
- Unity of Direction (kesatuan arah/tujuan)
- Subordination of Individual to General Interest (lebih mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi ).
- Ramuneration (pemberian imbalan/kompensasi sesuai dengan hak).
- Centralization (kekuasaan tertinggi di tangan manajer).
- Scalar Chain atau hierarchy (hubungan tingkat kekuasaan, mulai dari paling atas sampai paling bawah).
- Order (menempatkan setiap individu sesuai dengan posisinya).
- Equity (bertindak adil dan seimbang terhadap segala sesuatu).
- Stability of tenure (stabilitas jabatan atau pekerjaan. Setiap orang punya pertimbangan sendiri demi kesuksesan pekerjaannya).
- Initiative (bawahan diberi kebebasan berinisiatif tentang pekerjaannya).
- Esprit de Corps (munculkan rasa kebanggaan terhadap korp/organisasi).
Dari beberapa prinsip tersebut diatas bukanlah sesuatu yang mutlak
untuk dilakukanss, bahkan Kast dan Rosenzweigh setuju dengan pendapatnya Fayol
bahwa prinsip-prinsip tersebut adalah fleksibel dan dapat dipergunakan sesuai
dengan kebutuhan.
SYARAT UNTUK PROSEDUR RECRUITMENT
Requitment (pengadaan karyawan)
Menurut Hardi
Handoko Requitment adalah : Suatu proses pencarian dan pengikatan para calon karyawan atau pelamar
calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai karyawan proses ini di mulai
ketika para pelamar di cari dan berakhir bila lamaran atau aplikasi mereka di
serahkan dan hasilnya setelah para calon karyawan di seleksi.
Menurut Musanif
Requitment adalah : Usaha untuk mendapatkan calon-calon pegawai yang lowong guna mendapatkan
sebanyak mungkin calon pelamar yang memenuhi syarat-syarat untuk job dicription
dan analisa yang di minta untuk jabatan yang lowong pada suatu organisasi untuk
di pilih calon-calon yang terbaik dan cakap menurut mereka.
Saluran-saluran
pegawai
- Work in writing.
- Employed rerfens (rekomendasi dari pegawai).
- Iklan
- Melalui jawatan pemerintah.
- Agensi (agen).
- Lembaga pendidikan.
- Perusahaan peneliti profesi.
- Melalui perhimpunan profesi
- Organisasi indonesia (labour organisasi)
- Lising temporer
- Melalui organisasi militer.
- Program-program latihan yang di biayai pemerintah.
- Open house.
- Nepotisent (nepotisme).
Hambatan-hambatan penarikan pegawai
- Hambatan kebijakan kompensasi.
- Kebijakan status.
- Rencana SDM.
- Kebijaksanaan promosi dandar dalam (dari jenjang kejenjang).
- Kondisi pasar tenaga kerja.
- Kondisi lingkungan eksteren akibat pengganguran tinggi perekonomian yang lemah dan tenaga terampil yang langka.
- Persyaratan jabatan.
- kondisi lingkungan.
- Persyaratan kerja.
Seleksi berasal
dari select (memilih)
Seleksi adalah Suatu proses untuk menentukan
orang yang di ramalkan akan berhasil pemangku jabatan itu nanti.
Menurut
komaruddin Seleksi adalah Pemilihan terhadap orang-orang, suatu proses untuk menilai kemungkinan
keberhasilan atau kegagalan seseorang untuk melaksanakan pekerjaanya. Sedangkan
tujuan Seleksi menurut Manullang adalah Memperoleh tenaga kerja yang
memenuhi syarat dan mempunyai kwalifikasi sebagaimana tercantum di dalam Job
Description.
Secara umum ada
3 tujuan seleksi:
- Untuk mengetahui kecakapan seorang pegawai.
- Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan pekerjaan yang dipangkunya.
- Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang cock pada saat sekarang tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk di kembangan di kemudian hari.
Proses seleksi
Proses seleksi
di mulai salah semua lamaran memenuhi syarat dan di terima. Proses ini
melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum pegawai di
ambil. Jadi proses seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang di gunakan untuk
memutuskan apakah pelamar di terima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup
pemanduan kebutuhan pelamar dan organisasi. Dalam banyaknya personalia
penarikan dari seleksi di gabungkan dan disebut dengan istilah Employedment
pansel.
Proses seleksi
adalah: Pusat
manajemen kepegawaian dan requitment dilakukan untuk membantu proses seleksi
ini. Bila seleksi diadakan tidak tepat maka daya upaya sebelumnya akan sia-sia
saja oleh karena itu tidaklah berlebihan bila di nyatajkan bahwa seleksi adalah
kunci sukses manajeme kepegawaian. Bahwa kunci sukses organisasi.
Metode seleksi
Menurut
Manullang merupakan dasar penyeleksian yaitu:
- Keahlian. Mencakup 3 aspek Tehnikal skill, human skill, dan konseptual skill.
- pengalaman kerja.
- Umur.
- Jenis kelamin.
- Keadaan fisik.
- Perfonmance (penampilan)
- Bakat.
- Temperamen.
- Karakter.
Untuk eksternal
- penerimaan pendahuluan.
- Test-test penerimaan.
- Wwancara seleksi.
- Pemeriksaan referensi.
- Evaluasi medis (test kesehatan).
- Wawancara kepada atasan langsung.
- Keputusan.
Psikologi test
di lakukan yaitu di lakukian berbagai peralatan test yang mengatur menguji
keberanian temperamen kecerdasan, ketrampilan dan prestasi.
Bentuk-bentuk
test ini mencakup
- intelegensi test.
- Pesonality test.
- Aptuted test (bakat).
- Interes test.
- Achiment test.
- Knowledged test.
- Fermonce test.
Latihan dan pengembangan personil
Dalam menghadapi proses seleksi, manajer menghadapi 3 tantangan yaitu :
- Tantangan supply (masukan) semakin banyak pelamar yang memenuhi syarat, semakin mudah melakukan seleksi dan sebaiknya.
- Tantangan etis. Dalam proses penerimaan seleksi, pegawai sering mendapatkan tekanan (syarat-syarat refensi).
Prinsip-prinsip ini antara lain :
- Prinsip partisipasi
- Prinsip relevansi
- Pinsip pengulangan
- Prinsip pemindahaan serta kemungkinan umpan balik mengenai kemajuan paa peserta latihan . semakin terpenuhi prinsip-prinsip tersebut latihan akan semakin efektif. Disamping itu perencanaa program juga perlu menyadari perbedaan individual kerena pada hakekatnya pegawai mempunyai kemampuan, sifat dan sebagainya yang berbeda satu sama lain.
Teknik latihan
dan Pengembangan
Ada dua teknik
yaitu :
- Metode praktis atau on the job training
- Teknik-teknik persentase informasi dan metode-metode simulasi (off the job)
Penilaian
prestas kerja adalah Proses melalui dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
karyawan.
Manfaat
penilaian prestasi kerja menurut Tani Handoko.
- Perbaikan prestasi kerja
- Untuk Penyesuain Kompensasi
- Untuk keputusan-keputusan penempatan dan promosi
- Latihan pengembangan
- Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses konplik
- Pengembangan karier
- Informasi mengenai prestasi kerja karyawan
- Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
- Untuk mendapatkan kesempatan kerja adil
- Untuk menghindari tantangan-tantangan ekstenal.
Yang menilai adalah :
- Atasan langsung.
- Group line
- Panitia
- Gabungan dari staf dan kepegawaianBawahan / teman sejajar.
Tujuan
penilaian adalah :
- Mengidenfikasikan karyawan yang membutuhkan kadernisasi.
- Untuk menetapkan kenaikan gaji/upah karyawan.
- Untuk memungkinkan pemindahan karyawan dan penugasan baru.
- Menetapkan kebijakan baru dalam rangka reorganisasi.
- Mengidenfikasikan karyawan kejabatan yang lebih tinggi.
Berbagai bias / penyimpangan penilaian.
- Hello effect yaitu terlalu dominannya pendapat pribadi
- Penilaian cenderung terpusat di center.
- Prasangka-prasangka pribadi.
- Resensi effect/penilaian berdasarkan kesan yang terakhir.
Metode-metode penilaian :
- Metode beriontasi kepada masa lalu.
- Memakai retting skill/skala penilaian baik,sedang kurang baik
- Memakai cek lis.
- Metode peninjauan lapangan
- Memakai pristiwa kritis/yang terjelek /terbaik.
- Metode peninjauan lapangan.
- Metode test prestasi kerja.
- Metode beriorientasi pada masa depan.
§
Metode penilaian diri.
§
Metode fsikologis.
§
Pendekatan melalui MBO.
§
Pusat penilaian terhadap karyawan.
PROGARAM MANAGEMENT AUDIT
AUDIT
SUMBERDAYA MANUSIA
Departemen personalia tidak dapat mengasumsikan bahwa segala sesuatu telah
mereka lakukan dengan benar. Dalam kenyataannya, manajemen sumberdaya akan
menghadapi kesalahan-kesalahan, bahkan kebijaksanaa-kebijaksanaan yang tidak
tepat atau ketinggalan jaman. Melalui pemeriksaan kegiatan-kegiatannya,
depertemen personalia dapat lebih dini mengemukan masalah-masalah sebelum hal
itu menjadi serius. Bila evaluasi ini dilakukan secara benar, departemen
personalia akan terhindar dari masalah-masalah yang lebih besar dan gawat.
Audit personalia mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia yang dilakukan
dalam suatu organisasi. Audit tersebut mungkin mencakup satu departemen atau
perusahaan keseluruhan. Hasilnya memberikan umpan balik tentang fungsi
personalia bagi para manajer personalia dan departemen personalia. Ini
juga mengemukakan seberapa baik para manajer mengelola tugas-tugas sumberdaya
manusia. Secara singkat, audit personalia adalah pemeriksaan kualitas secara
menyeluruh kegiatan-kegiata personalia dalam suatu departemen, devisi atau
perusahaan. Berbagai kegunaan audit ini dapat dirinci sebagai berikut :
1. Mengidentifikasikan
sumbangan-sumbangan departemen personalia kepada organisasi.
2. Meningkatan kesan
profesionalisme terhadap departemen personalia.
3. Mendorong tanggung-jawab
dan profesionalisme lebih besar di antara karyawan departemen.
4. Menstimulasi keseragaman
kebijaksanaan-kebijaksanaan dan praktek-praktek personalia.
5. Memperjelas tugas-tugas
dan tanggung-jawab departemen personalia.
6. Mengemukakan
masalah-masalah personalia kritis.
7. Mengemukan
masalah-masalah sumberdaya manusia melalui prosedur-prosedur personalia
yang lebih efiktif.
8. Menyelesaikan
keluhan-keluhan lama dengan aturan-aturan legal.
9. Meningkatkan
kesediaan untuk menerima perubahan-perubahan yang diperlukan dalam departemen
personalia.
10. Memberikan tinjauan terhadap sistem informasi
departemen.
RUANG LINGKUP
AUDIT PERSONALIA
Tujuan
audit personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia dengan maksud
untuk:
1.
Menilai efektivitas
2.
Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3.
Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam
4.
Menunjukkan kemungkinan perbaikan dan membuat rekomendasi untuk pelaksanaan
perbaikan-perbaikan tersebut.
Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup evaluasi terhadap fungsi-fungsi
personalia, penggunaan prosedur-prosedur sumber daya oleh para manajer dan
dampak kegiatan-kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran dan kepuasan karyawan.
Audit Fungsi Personalia
Audit secara logis dimulai dengan mereview
kerja departemen sumberdaya. Untuk memeriksa hanya beberapa aspek system
manajemen personalia, auditor bisa mengabaikan topik-topik lain. Tim audit
hendaknya :
1. Mengidentifikasikan
siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan
2.
Menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan
3. Mereview berbagai kebijaksanaan dan
prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut
4.
Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi personalia
untuk
mempelajari apakah
kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara besar
5.
Menyiapkan laporan audit
6.
Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan dalam
sasaran,
kebijaksanaan dan
prosedur.
7. Melaksanakan
tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah temuan audit telah
dipecahkan.
Sistem
Informasi Manajemen Personalia
|
Informasi
analisis
jabatan
Rencana-rencana sumberdaya manisia
○ Standar-standar
pekerjaan
○ Estimasi splay an kebutuhan
○ Deskripsi
jabatan
○ Persediaan ketrampilan
○ Spesifikasi
jabatan
○ Bagan penempatan
Administrasi
kompensasi
○ Tingkat upah atau gaji
○ Paket kompensasi tambahan
○ Pelayanan-pelayanan kepada
karyawan
|
Penyusunan
Personalia Dan Pengembangan
|
Penarikan
Seleksi
○ Sumber-sumber
lamaran
○ Rasio seleksi
○ Jumlah
pelamar
○ Prosedur-prosedur seleksi
○ Lamaran-lamaran
pekerjaan
○ Kesempatan acara seleksi “fair”
Latihan dan
orientasi
Pengembangan karier
○ Program
orientasi
○ Promosi, demosi dan transfer
○ Sasaran dan prosedur
latihan
○ Program perencanaan karier
○ Teknik
metode
○ Usaha pengembangan
sumberdaya
manusia
|
Pengawasan
Dan Evaluasi organisasi
|
Penilaian prestasi
kerja
Hubungan serikat karyawan manajemen
○ Standard an
ukuran
○ Pelaksanaan peraturan hubungan
○ Teknik-teknik
penilaian
perburuhan
○ Wawancara
evaluasi
○ Hak-hak manajemen
○ Masalah-masalah penyelesaian
perselisihan
Pengawasan
sumberdaya
manusia
Audit
personalia
○ Prosedur
disiplin
○ Fungsi personalia
○ Komunikasi
karyawan
○ Manajer operasi
○ Prosedur perubahan dan
pengembangan ○ Umpan balik karyawan untuk
departemen personalia
|
Audit Pelaksanaan Manajerial
Audit juga mereview pelaksanaan berbagai kebijaksanaan dan prosedur
personalia oleh para manajer. Bila para manajer mengabaikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia atau pelanggaran hokum hubungan
perburuhan, audit hendaknya mengemukakan kesalahan-kesalahan tersebut agar tindakan
koreksi dapat dimulai.
Audit Kepuasan
Karyawan
Departemen personalia yang efektif memenuhi baik kebutuhan-kebutuhan
organisasi maupun karyawan. Bila kebutuhan-kebutuhan karyawan tidak terpuaskan
perputaran, absensi dan kegiatan serikat karyawan cenderung meningkat. Untuk
mempelajari pemenuhan ini, tim audit memperoleh data dari karyawan. Tim
mengumpulkan informasi tentang gaji, “benefits”, praktek-praktek pengendalian,
bantuan perencanaan karier dan umpan balik yang diterima karyawan tentang prestasi
kerja mereka.