MUH. FACHRUDDIN / 02320100316
AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi
mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit Survei Harmonisasi
Internasional
SURVEI HARMONISASI INTERNASIONAL
KEUNTUNGAN HARMONISASI INTERNASIONAL
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP Global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain :
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi
dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia
akan memperbaiki efesisensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang
lebih baik; portfolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas
pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang
berkualitas tinggi.
SEJARAH PENENTUAN STANDARD AKUNTANSI INTERNASIONAL
Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penentuan
Standar Akuntansi Internasional
1959-Jacok
Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen eropa yang utama,
mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961-Groupe
d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di
eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang uni eropa dalam
masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
1966-Kelompok
studi internasional akuntan didirikan oleh institute professional di kanada,
inggris, dan amerika serikat.
1973- Komite standar akuntansi internasional
didirikan
1976-
Organisasi untuk kerja sama dan pembangunan ekonomi mengeluarkan deklarasi
investasi dalam perusahaan multinasional yang berisi panduan untuk
“pengungkapan informasi”.
SEKILAS MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG MENDORONG
HARMONISASI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar
akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional :
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal
4. Federasi Internasional Akuntan
5. Kelompok Kerja Ahli antar Pemerintah Perserikatan bangsa-Bangsa
atas standar internasional akuntansi dan pelaporan, bagian dari konferensi
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan pembangunan.
6. Kelompok kerja dalam standar akuntansi organisasi kerja sama dan
pembangunan ekonomi.
PENERAPAN STANDAR INTERNASIONAL
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari
(a) perjanjian internasional atau
politis,
(b) kepatuhan secara sukarela
atau
(c) keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.
BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan
tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1. Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan
penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi
nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan
Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan
adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan
Internasional IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa
penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang terdiri dari :
·
Memastikan
bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas
tinggi
·
Tranparansi
bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
·
Dapat
dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
·
Meningkatkan
investasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem
IFRS sebagai standar global yatitu :
ü Pasar modal menjadi global dan modal investasi
dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standard pelaporan
keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia
akan memperbaiki efisiensi alokasi local
ü Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
ü Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
ü Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas
pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang
berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan
betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS .
"Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi
yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu," kata
Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International
Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi
international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham
dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar
international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya
sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru
harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar
internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut
terutama untuk perusahaan publik.
Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan
perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara
internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak
akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam
penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan
IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana
saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no
24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan
kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua
perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak
melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian
yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan
Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain.
Perusahaan Asing akan kesulitan untuk
menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya
perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk
membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan
menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak
mengglobal.
Tantangan dalam konfergensi
Dalam rangka menyongsong pemberlakuan
Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh menggunakan standar
akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012, Bapepam maupun
lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah
sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS terhadap
laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan standar
laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi pengalihan ke
IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati peran regulator
terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya perubahan peraturan,
pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi. Sistem IT , konversi
data historis, dan ketersediaan professional.
Perubahan atas perlakuan transaksi akuntansi
tentunya akan signifikan, sehingga akan terdapat amandemen regulasi tentang
standar akuntansi. Namun yang perlu dicermati, amandemen sejatinya yang
dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat jenderal pajak dan juga
IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang perpajakan mengalami perubahan standar
akuntansi terkait dengan perhitungan penghasilan kena pajak perlu diatur oleh
peraturan pelaksana Konvergensi IFRS akan mengakibatkan beberapa perubahan
akuntansi dari Ditjen Pajak tentang keuntungan dan kerugian yang belum
terealisasi dari instrument derivative akan dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka
perpajakan yang berbeda memungkinkan perlakuan yang berbeda pula.
Hal yang paling utama akan berdampak pada
persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan
pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi
Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi
yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek
penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya
yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam
proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi
tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi
akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
Kesiapan Adopsi IFRS
Indonesia saat ini belum mewajibkan
bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih
mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI
bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta peran regulator
yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati
konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai
standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu
untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A), lintas negara.
Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di Indonesia, misalnya
akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi Khazanah Bank
terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun UOB terhadap Buana
(Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas Friedman, “The World is Flat”,
aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal yang tidak lazim. Karena IFRS
dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global, kesiapan industri
akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di tingkat
global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya,
pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan
biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya
investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul
perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk
pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu
yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih
signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS
merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di
masa depan.
PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI DAN STANDARISASI
Harmonisasi
v Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam
v Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk
semua
v Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah
mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
v Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka
Standarisasi
v Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
v Penerapan satu standar atau aturan tunggal
dalam segala situasi
v Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antarnegara
v Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara
internasional
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3. Standar audit
Keuntungan harmonisasi internasional
Ø Bahasa
Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang
sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
Ø Harmonisasi perpajakan dan sistem jaminan social
Keuntungan : Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup
besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari
harmonisasi.
Kerugian : Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki
pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki
pengaruh yang berbeda.
Kemampuan untuk membandingkan cara
kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara
mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien
melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem
perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negara.
Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya
GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
1. Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Kritik atas saran Internasional
a)
Penentuan
standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang
rumit.
b)
Beberapa
pengamat berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada
dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan
jasa akuntnasi internasional untuk memperluas pasarnya.
c)
Adopsi
standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.
Rekonsiliasi atas pengakuan bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai
solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan
isi laporan keuangan lintas batas:
1. Rekonsiliasi
2. Pengakuan bersama (imbal balik/resiprositas)
Melalui rekonsiliasi, perusahaan
asing dapat menyusun LK dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting di negara asal dan di negara di mana laporan keuangan di laporkan.Rekonsiliasi
berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan
lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi
hanya menyajikan ringkasan, dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
Tujuan Badan Standar akuntansi Internasional
1.
Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan
dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan tertentu.
2.
Untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3.
Untuk membawa
konvergensi stanadar akuntansi nasional dan standar akuntansi internasional dan
standar pelaporan keuangan internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.
UNI
EROPA (EUROPEAN UNION-EU)
Salah
satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk
tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif
yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
1.
Perubahan modal dalam tingkat EU
2.
Membuat kerangka dasar hokum umum untuk
pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
3.
Mencapai satu set standar akuntansi
tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN
(IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara
industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap
badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan
Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Referensi :
Sumber :
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.