KONDISI
DESA PUNAGAYA
Kondisi
Desa Punagaya memuat lembaran sistematik tentang demografi perekonomian
masyarakat desa, penduduk dan sosial,sarana dan prasarana desa serta
pemerintahan dan kelembagaan masyarakat yang ada di desa.
Desa Punagaya adalah merupakan
salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto
dengan luas wilayah 1.413 Km2 jika dilihat dari letak geografisnya
Desa Punagaya termasuk desa pesisir yang sebagian desa dikelilingi oleh laut.
Desa Punagaya memiliki luas wilayah 8,80 Km dan dihuni oleh 841 KK yang terdiri
dari 3.378 jiwa dengan perbandingan Laki-Laki 1.666 jiwa sedangkan perempuan
1.712 jiwa. (sesuai dengan hasil sensus 2010)
Desa Punagaya ini sejak
dulu dinamakan Punagayasecara umum tetapi dalam keadaan sekarangmaka Desa
Punagaya makin meningkat karena sudah di rombak secara administrasi dan
dibentuk beberapa dusun yakni dibentuk enam dusun yaitu :
-
Dusun Baji Pa’Mae mempunyai 2 RK
-
Dusun Balang Toddo mempunyai 4 RK
-
Dusun Bonto Mate’ne mempunyai 2 RK
-
Dusun Bungung Labuang mempunyai 2 RK
-
Dusun Kawaka mempunyai 2 RK
-
Dusun Biring Kassi mempunyai 2 RK
Maka
dari itu Desa Punagaya sampai sekarang tetap di katakana Dea pesisir dan sering
dikunjungi oleh pedagang dari luar.
Bila dari keadaan dari Demografi Desa
Punagaya termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0 – 500 meter dari
permukaan laut, erta curah hujan 1.543/tahun. Desa punagaya berada di pesisir
pantai secara umu demografi desa dataran. Iklim dan curah hujan Desa Punagaya
memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata mencapai 29 Co serta
memiliki tipe musim kemarau dan hujan, Desa Punagaya bila dilihat geografisnya
berada di dataran rendah dan sebagian desa bagian selatan dikelilingi oleh
laut, namun Desa Punagaya ini kalau mengenai kebutuhan air cukup tapi masih ada
satu dusun yang susah mendapatkan air bersih yakni Dusun Baji Pa’mae.
Jumlah
kependudukan dan tingkat pertumbuhan penduduk Desa Punagaya dari hasil bulan
agustus 2010 total jumlah penduduk Desa Punagaya berjumlah 3.378 jiwa dimana
jumlah jiwa Laki-Laki 1.666 jiwa dan jumlah perempuan 1.712 jiwa. Terdiri dari
841 KK selama 3 tahun terakhir ini rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk di
Desa Punagaya sebesar 43,3 jiwa/tahun diantaranya merupakan pendudukperempuan
dan laki-laki yang masing-masing dusun.
Tingkat
kesejahteraan masyarakat dari sensus yang dilakukan pada tahun 2010 ini
diketahui bahwa penduduk Desa Punagaya sebanyak 841 KK yang berstatus keluarga
sangat miskin, 600 KK miskin sedang 3 KK Kaya. Data ini berdasarkan hasil
sensus peringkat kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan pada bulan Juni –
Agustus 2010di Desa Punagaya . penentuan aspek atau indikator tingkat
kesejahteraan masyarakat di Desa Punagaya di dasarkan pada usulan masyarakat
secara umum ada 13 indikator atau aspek kesejahteraan masyarakat yang di maksud
seperti : rumah, pekerjaan, kepemilikan, ternak, kepemilikan lahan, sarana air
bersih, bahan bakar memasak, penerangan, kemampuan menyekolahkan anak, membeli
pakaian, kemampuan berobat, kepemilikan kendaraan dan pola makan. Setiap aspek
kesejahteraan memiliki cirri-ciri tersendiri sesuai dengan situasi yang dialami
oleh setiap masyarakat dan kepala keluarga di Desa Punagaya.
Tingkat
pendidikan masyarakat Desa Punagaya pada umumnya masih rendah bahkan di Zaman
sekarang ini anak usia sekolah masih ada yang tidak sekolah disebabkan karena
factor kesadaran orang tua masih rendah tentang pentingnya pendidikan bagi masa
depan anak. Saat ini anak-anak putus sekolah itu masih sangat tinggi sementara
sekolah di SD 435, sementara sekolah SMP 171, sementara SMA 83 usia anak
sekolah yang belum sekolah 47 orang. Selain itu ada persepsi masyarakat yang
terbangun bahwa meskipun sarjana belum tentu mendapatkan pekerjaan yang mapan
atau jadi PNS. Persepsi inilah yangmembuat orang tua kurang termotivasi
menyekolahkan anaknya kejenjang yang lebih tinggi, rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi.
Adapun
sumber mata pencaharian Desa Punagaya adalah petani sawah dan kebun sebanyak
767 orang, PNS 7 orang, buruh tani 62 orang, tukang becak 6 orang,
petani/pedagang 9 orang, petani/sopir 9 orang, tukang ojek 15 orang guru honor
5 orang dan TNI 1 orang. Terlihat jelas sumber mata pencaharian utama
masyarakat Desa Punagaya adalah bertani sehingga perekonomian masyarakat desa
ini banyak ditentukan oleh hasil produksi pertanian.
Selain
itu tingkat kesuburan tanah lahan pertanian mulai berkurang karena penggunaan
pupuk pada tanaman berlebihan dan
keterampilan dalam mengolah lahan masih sangat terbatas di Desa Punagaya para
petani disaat musim hujan sudah mulai tiba maka mereka tinggal dikebunnya
karena jarak rumah sangat jauh.
Tantangan
dan hambatan hasil pertanian di Dea Punagaya pada umumnya pemasaran, bagi para
petani mereka menjual hasil pertaniannya melalui pedagang karena sarana
transportasi masih kurang atau masih terbatas tetapi beberapa tahun terakhir
ini petani Desa Punagaya hasil panennya dengan transportasi sarana ke pasar
dengan cara naik mobil atau dengan sarana transportasi lainnya. Seperti ojek
namun mengingat kapasitas muatan terbatas serta biaya yang dikeluarkan juga
sangat mahal mengakibatkan sarana ojek jarang dimanfaatkan petani dalam
memasarkan hasil pertaniannya.
Petani
di Desa Punagaya jarang mendapatkan bantuan bibit-bibit yang unggul maka dari
itu petani di Desa Punagaya sering terjadi gagal panen, disebabkan tidak adanya
bibit unggul dan mata air pada musim kemarau dan sering terjadi pada petani di
Desa Punagaya yaitu tanaman tergenang banjir karena tidak adanya irigasi dan
sempitnya saluran drainase.
PUNGAYA
KEKERINGAN
Sementara di sisi bumi yang lain kita masih bisa menikmati Air yang melimpah, bahkan
membuangya tanpa pernah meraskan bagaimana berada di posisi mereka yang
kekurangan Air. Berjuang menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan Air.
Teringat Sebuah Puisi yang Pernah Kubuat tahun 2012
Tanah Fakir
Aku mengemis pada langit
Tolong sedekahmu sedikit rintik
Padiku tak menguning
seindah saat kau fajar..
Aku mengais pada sisa hujan
Dikubangan lumpur
Sayang, Semua habis
terkubur
Dalam retak-retak bumi uzur
Aku sisir tapak sungai yang
damai
Tapi hanya ada
ranting-ranting kering terdampar rapuh
Diterjang arogan arus yang
hilang dalam kemarau
Aku cari mata air di lereng
gunung ..
Terjal curam tebing dilalui
pendaki ulung
Tapi yang ada , tinggal
kantong air yang kering.
Sampai burung hutan
melolong kehausan
Sumur-sumur kosong tak
menolong
Ikan-ikan mati tercekik
terik
Tanaman jadi bangkai
diladang tandus
Tanah fakir mengemis-ngemis
air.
Penduduk mengais-ngais
kotoran hujan
Aku tak peduli jadi
pengemis atau pengais
Yang penting aku bisa hidup dibulan kemarau
Yang lebih miris dari pengemis
-- Mari Kita bijak dan
menghargai setetes Air, setengah liter AIR yang kita buang sangat berharga
untuk mereka... ( red. Rudi)--