AROMA ANGIN MALAM . . .
Langit mulai pucatsaat matahari lengser dari tempatnya
Senja mulai menampakkandirinya ..
Gemelut awan tak seputih harapan ..
Memaksa raga mengeluarkan pesonanya ..
Dosa tak pernah lagi mencekamnya . .
Bukan karena dia berani pada dosa
Tapi dia telah terbiasa berteman dengan dosa . .
Merah mawar melekat dibibir,
Aroma melati menutup raga . . .
Malam pekat memberinya cahaya . .
Meski ia tahu cahaya itu tak sejati . .
Meski ia tahu iu Hanya kilauan kabut . .
Angin malam menguak tabir dalam diri ..
Angin malampun membawa aroma . .
Mengantar dosa yang kian menumpuk . .
Tangis, penyesalan, dan kehormatan . .
Masihkah berlaku untuknya . .
yang ingin kembali di NUR yang abadi . .
pekat malam bukan keinginanya . .
tapi kebutuhan menutut mencarin pekat malam tersebut . .
saat tak ada lagi hati yang berbelas kasih,
saat tak ada lagi yang menoleh ,
saat tangis tak mampu . .
mengeluarkan air mata . ..
hanya angin malam yang mau mengulurkan tangan . .
meskipun akhirnya mendorongnya jatuh di lembah yang hina
meskipun begitu, batinnya terus menjerit memohon pengampunan . .
dari sang maha belas kasih ..
memberi wahyu untuk keluar dari . . .
kesesatan malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar