Pages - Menu

Kamis, 23 Juni 2011

Rumah tak berpintu


Rumah tak berpintu

Disudut kota yang megah . . .
Ada segelintir kisah yang memilukan . .
Terdapat nyawa yang terdampar  .. .
Di ruang-ruang yang penuh dengan lalu lintas kehidupan . .

Nasib tak memihak kepadanya ..
Harta yang berharga hanya nyawa . .
Makanan tak tentu kapan lewat tenggorokan . .
Enggan meminta-minta tapi didalam
Meronta-ronta . .

Sana-sini, mondar-mandir . ..
Mencari makan dengan segala daya upaya . . .
Dipasar jadi kuli . .
Dilampu merah jadi pengamen . .
Diterminal jadi kernet . .
Dipagi hari jadi loper koran . . .
Dimalam hari apalagi . .

Mengeluh tiada guna  ..
Menangis tiada Rasa  . . .
Meronta tiada daya . .
Menyesal tiada arti . .
Inilah nasib   .. . .

Jalanan panjang membentang adalah rumah . .
Halte adalah terasnya . .
Kendaraan dan nyawa yang  melintas adalah tamunya . .
Langit adalah atapnya . .
Aspal dan tanah adalah tikarnya . .

Terik sengat sang matahari sudah biasa membakar kulit . .
Dingin angin malam sudah biasa membekukan badan . . .
Semunya, sempurna , apalagi yang kurang . . .!!!
Berbagi canda dan tangis sesama sepenanggungan . .
Mampu  memberikan arti dalam setiap nafas . .
Dalam kisah dan tema yang sama ..
Dalam satu rumah yang tak ber[intu . .
Inilah kehidupan jalanan . .







Tidak ada komentar:

Posting Komentar