Pages - Menu

Senin, 06 Agustus 2012

Lupa Luka


Lupa Luka

Di mata ini masih tergmbar
Irisan peristiwa yang menyayat hati
Tapi ingin aku lupa. .
Telinga ini masih terngiang
Suara jeritan lirih memecah malam
Tapi mau aku lupa . .
Hidung ini masih Mencium aroma pedih
Lumuran darah tertumpah dalam hujan
Tapi ingin sekali aku lupa. .

Mulut ini masih gemetar
Mengeluarkan teriakan yang memecah se isi senja
Tapi harap bisa aku lupa . . .
Tubuh ini sudah jadi pahatan
Ukiran perih menjalar hingga ubun-ubun
Tapi tak mungkin bisa aku lupa. .

Hingga pagi datang
Memberi kesempatan untuk hidup
Sedikit aku lupa .  . .
Sampai siang menjamah
Mengeringkan lautan duri yang tajam dan dalam . .
Perlahan aku bisa lupa . .
Senja hadir menyodorkan
Rimbunan awan yang berbaris
Membendung mata yang hampir terkuras habis airnya . .
Aku hampir saja lupa . .

Sampai malam turun
Menyelimuti hati yang digerogoti luka
Menutupi kikisan-kikisan lara
Bulan akhirnya turun
Memangku jasad yang terlunta-lunta dalam kedinginan
Sampai aku lupa akan luka . . .


13/3/2012

1 komentar: