Auditor bertanggung jawab untuk
menyediakan informasi yang berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi pengambilan
keputusan. KAP bigfour cenderung akan menerbitkan opini audit going
concern jika klien terdapat masalah berkaitan going concern perusahaan
(Junaidi dan Hartono, 2010:7). DeAngelo (1981) secara teoritis telah menganalis
hubungan antara kualitas audit dan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP). Dia
berargumen bahwa auditor besar akan memiliki lebih banyak klien dan fee total
akan dialokasikan diantara para kliennya. DeAngelo (1981) berpendapat bahwa
auditor besar akan lebih independen, dan karenanya, akan memberikan kualitas
yang lebih tinggi atas audit. Ukuran auditor berhubungan dengan kualitas audit.
Economics of scale KAP yang besarakan memberikan insentif yang kuat
untuk mematuhi aturan SEC sebagai cara pengembangan dan pemasaran keahlian KAP
tersebut (Dewayanto, 2011:90).
            Kualitas auditor merupakan salah
satu pertimbangan penting bagi investor untuk menilai kewajaran suatu laporan keuangan
(Pradita, 2010). Kualitas auditor dipandang sebagai kemampuan untuk
mempertinggi kualitas suatu laporan keuangan bagi perusahaan. Oleh karena itu,
auditor yang berkualitas tinggi diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan
investor. Watts dan Zimmerman, DeAngelo dalam Rusmin (2010) menyatakan bahwa
kualitas auditor tergantung pada relevansi laporan auditor dalam memeriksa
hubungan kontraktual dan dalam melaporkan pelanggaran. Temuan pelanggaran
mengukur kualitas audit berkenaan dengan pengetahuan dan kemampuan auditor.
Sedangkan pelaporan pelanggaran tergantung kepada dorongan auditor untuk menggambarkan
variabel kualitas auditor, yaitu auditor spesialis industri (non Big Four) dan
auditor big four. Auditor big four adalah auditor yang memiliki keahlian dan
reputasi tinggi di banding dengan auditor non big four. Oleh karena itu,
auditor big four akan berusaha secara sungguh-sungguh mempertahankan pangsa
pasar, kepercayaan masyarakat, dan reputasinya dengan cara memberi perlindungan
kepada publik (Sanjaya, 2008). Untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berfungsi
sebagai penilai independen, maka di Indonesia terdapat beberapa kantor penilai
yang berafiliasi dengan KAP 
internasional, sesuai dengan tabel berikut :
| 
   
No 
 | 
  
   
Kantor
  Akuntan Publik 
 | 
  
   
Afiliasi
  Internasional 
 | 
  
   
Ket 
 | 
 
| 
   
1 
2 
3 
4 
 | 
  
   
Haryanto
  Sahari & Rekan 
Osman
  Bing Satrio & Rekan 
Purwantono,
  Sarwoko & Sandjaja 
Siddharta
  & Widjaja 
 | 
  
   
PricewaterhouseCoopers 
Delloitte
  Touche Tohmatsu 
Ernst
  & Young Global 
KPMG
  International 
 | 
  
   
Big4 
 | 
 
| 
   
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 
38 
39 
40 
41 
42 
43 
44 
45 
 | 
  
   
Abubakar
  Usman & Rekan 
Aryanto,
  Amir Jusuf, Mawar&Saptoto 
Chaeroni
  & Rekan 
Doli,
  Bambang, Sudarmadji & Dadang 
Eddy
  Prakarsa Permana & Siddharta 
F.X
  Irwan Tanamas & Rekan 
Ghazali,
  Sahat & Rekan 
Hadori
  Sugiarto Adi & Rekan 
Hananta
  Budianto & Rekan 
Heliantono
  & Rekan 
Hendrawinata
  Gani & Rekan 
Hertanto,
  Sidik & Rekan 
Joachim
  Sulistyo & Rekan 
Johan,
  Malonda, Astika & Rekan 
Johannes
  & Rekan 
J.
  Tanzil & Rekan 
Kanaka
  Puradiredja, Suhartono 
Kanto,
  Tony, Frans & Darmawan 
Kosasih,
  Nurdiyaman, Tjahyo & Rekan 
Mulyamin
  Sensi Suryanto 
Paul Hadiwinata,Hida jat,Arsono,Ade Fatma &Rkn 
Pieter,
  Uways & Rekan 
Purbalauddin
  & Rekan 
Rama
  Wendra 
Rasin,
  Ichwan & Rekan 
Riza,
  Wahono & Rekan 
S
  Mannam, Wahjudi & Rekan 
Safril
  Nahar & Rekan 
Salaki
  & Salaki 
Santoso
  Harsokusomo, Irwan & Rekan 
Soejatna,
  Mulyana & Rekan 
Sugijadi,
  Kurdi & Riyono 
Sulaiman
  & Rekan 
Syarief
  Basir & rekan 
Tanubrata
  Sutanto & Rekan 
Tasnim
  Ali Widjanarko & Rekan 
Tjahjadi,
  Pradhono & Teramihardja 
Tjiendradjaja
  & Handoko Tomo 
Tommy
  Santoso 
Trisno,
  Hendang, Adams & rekan 
Wisnu
  B, Soewito & rekan 
 | 
  
   
GMN
  International 
RSM
  International 
Affilica
  International 
BKR
  International 
Kreston
  International 
Midsnell
  Group International 
IAPA 
HLB International 
UHY
  International 
Masamitsu
  Magawa 
Grant
  Thornton International 
Polaris
  International 
The
  Leading Edge Alliance 
Baker
  Tilly International 
INAA
  Group 
The International Group of Accounting Firm 
Nexia
  International 
AGN
  International 
Geneva
  Group International 
Moore
  Stephens International Limited 
PKF
  International 
Kingston
  Sorel International 
Enterprise
  Network Worldwide 
Parker
  Randall International 
Alliot
  Group 
Clarkson
  Hyde International 
Integra
  International 
Maclntyre
  Strater International Limited 
Jeffreys
  Henry International Association 
Horwath
  International 
Padilia
  & Company LLP 
IEC
  International 
MSI
  Legal & Accounting Network 
Russel
  Bedford International 
BDO
  Global Coordination 
Inpact
  Asia Pacific 
Morison
  International 
Mazars 
Anthony
  Kam & Co 
CAS
  & Associates 
CS
  International 
 | 
  
   
Non 
Big4 
 | 
 
Craswell et al. (1995) dalam Fanny
dan Saputra (2005) menyatakan bahwa klien biasanya mempersepsikan bahwa auditor
yang berasal dari Kantor Akuntan Publik besar dan yang memiliki afiliasi dengan
Kantor Akuntan Publik internasionallah yang memiliki kualitas yang lebih tinggi
karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan
kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review.
DeAngelo (1981) dalam Nuswantari (2011) mengatakan bahwa peningkatan kualitas
audit akan mempertinggi skala Kantor Akuntan Publik yang juga akan berpengaruh
pada klien dalam memilih Kantor Akuntan Publik. Ukuran auditor berhubungan
positif dengan kualitas auditor. Economies of scale KAP yang besar akan
memberikan insentif yang kuat untuk mematuhi aturan SEC sebagai cara
pengembangan dan pemasaran keahlian KAP tersebut. Sharma dan Sidhu (2001) dalam
Fanny dan Saputra (2005) menggolongkan reputasi Kantor Akuntan Publik ke dalam
skala big six firms dan non big six firms untuk melihat tingkat
independensi serta kecenderungan sebuah Kantor Akuntan Publik terhadap besarnya
biaya audit yang diterimanya. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, proksi yang sering digunakan
untuk menilai Kualitas Audit adalah dengan menggunakan skala Kantor Akuntan
Publik. McKinley et al. (1985) dalam Fanny dan Saputra (2005) menyatakan,
ketika sebuah Kantor Akuntan Publik mengklaim dirinya sebagai KAP besar seperti
yang dilakukan oleh big four firms, maka mereka akan berusaha keras
untuk menjaga nama besar tersebut, mereka menghindari tindakan-tindakan yang
dapat mengganggu nama besar mereka.  
Pengertian Kualitas
Audit
Sebagaimana
dijelaskan oleh De Angelo sebagaimana dikutip oleh Mulyadi (2002), bahwa
kualitas audit adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditenya.
Dalam penelitiannya, Watkins dkk. (2004) telah mengidentifikasi empat buah definisi
kualitas audit dari beberapa ahli, yaitu sebagai berikut.
a.     
Kualitas audit adalah probabilitas
nilaian-pasar bahwa laporan keuangan mengandung kekeliruan material dan auditor
akan menemukan dan melaporkan kekeliruan material tersebut.
b.     
Kualitas audit merupakan probabilitas
bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa
pengecualian untuk laporan keuangan yang mengandung kekeliruan material.
c.      
Kualitas audit diukur dari akurasi
informasi yang dilaporkan oleh auditor.
d.     
Kualitas audit ditentukan dari
kemampuan audit untuk mengurangi noise dan bias dan meningkatkan kemurnian pada
data akuntansi.
Selanjutnya, istilah “kualitas audit”
mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Para pengguna laporan
keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor
dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material
misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan audit.
Penilaian Kualitas Audit
Berdasarkan Ukuran KAP
Sulitnya mengukur kualitas audit, banyak penelitian
empiris yang menggunakan beberapa dimensi atau proksi sebagai wakil dari
kualitas audit tersebut. Beberapa proksi yang lazim digunakan dalam penelitian
mengenai kualitas audit adalah ukuran KAP (Krishnan, 2002; Choi dkk., 2007;
Riyatno, 2007; Yuniarti, 2007; Sundgren dan Svanstrom, 2011). 
            Ukuran
KAP dapat diukur berdasarkan jumlah klien dan presentase dari audit fees dalam
usaha mempertahankan kliennya untuk tidak berpindah pada perusahaan audit yang
lain. Beberapa penelitian yang menggunakan ukuran KAP sebagai pengukur kualitas
audit berhasil membuktikan secara empiris bahwa terdapat perbedaan kualitas
antara KAP berukuran besar (Big four accounting firms) dengan KAP berukuran
kecil (non big four accounting firms). Ada hubungan positif antara
ukuran KAP dan kualitas audit, yaitu alasan reputasi dan deep pocket yang
dimiliki oleh KAP besar. Penelitian Lennox telah membuktikan kesesuaian dengan
hipotesis reputasi yang berargumen bahwa KAP besar mempunyai insentif lebih
besar untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki lebih banyak hubungan
spesifik dengan klien (client specific rents) yang akan hilang
jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat (Riyatno,2007).  Selain itu karena karena KAP besar memiliki
sumber daya atau kekayaan yang lebih besar daripada KAP besar, maka mereka
terancam (exposed) oleh tuntutan hukum pihak ketiga yang lebih besar
bila menghasilkan laporan audit yang tidak akurat.
Tipe Kantor
Akuntan Publik
            (Hall et al, 1980) mencatat
bahwa ukuran organisasi menciptakan perbedaan karakteristik struktural dalam
organisasi, diantaranya organisasi besar lebih komplek dan lebih formal
dibanding organisasi kecil. Penelitian ini didukung oleh penelitian (Pratt dan
Beaulieu, 1992) yang menyatakan hakikatnya lingkungan kerja, struktur
organisasi, serta kompensasi evaluasi kerja dan prosedur promosi di kantor
akuntan besar berbeda dengan di kantor akuntan kecil, perbedaan ini akan
mencakup bidang yang luas termasuk lingkungan kerja, klien, gaji auditor,
sistem pelatihan, hirarki organisasi, prestasi dan komitmen profesional dan
komptetensinya, juga lebih terstruktur untuk pendekatan auditingnya (Pratt dan
Beaulieu, 1992), yang semuanya mempengaruhi tingkat profesianalisme.
Dalam
penelitian tentang Akuntan publik, banyak peneliti memakai dikotomi bigfirm-non
big firm untuk memudahkan penggunaan proksi besar kecilnya ukuran KAP
(Carpenter dan Strawser, 1971; Shockley dan Holt, 1983; Francis dan Wilson,
1988; Wong, 1993 dalam Mardiyah, 2002).        
            Hasil penelitian Eichenseher dan
Shieds, 1983 (dalam Mardiyah, 2002) menemukan bahwa persepsi expensive (mahalnya)
KAP menentukan kesuksesan klien, di mana expensive dan expertise KAP
merupakan atribut dalamservis big eight atau big firm (Shockley
dan Holt, 1983 dalam Mardiyah, 2002). Faktor expertise KAP mendorong
klien untuk memilih big firm (Eichenseher dan Danos,1983 dan William,
1988 dalam Mardiyah, 2002). 
Goetz, Joe
F. et al (1991) dan John, 1991 (dalam Mayangsari, 2002) menunjukan bahwa
kualitas auditor meningkat sejalan dengan besaraya kantor akuntan tersebut.
Penelitian. Craswell, et al, 1995 (dalam Mayangsari, 2002) menyimpulkan
bahwa reputasi KAP terbentuk sejalan dengan pengembangan keahlian spesifik
industri, pengembangan spesialisasi itu sendiri costly, akibatnya dapat
meningkatkan^ee audit. Selanjutnya dengan memiliki keahlian tertentu berarti
kualitas audit yang diberikan pada klien akan meningkat.
Menurut
Francis dan Wilson, 1988 (dalam Mardiyah, 2002) kualitas audit mendukung brand
name auditor big firm, sesuai dengan hasil penelitian Teoh dan Wong,
1993 (dalam Mayangsari, 2002) yang menunjukkan adanya hubungan positif antara
kualitas audit dengan brand name auditor big firm
Kantor Akuntan Publik melakukan audit sesuai standar kompetensi baik pendidikan, maupun pengalaman
BalasHapusAsiap
BalasHapusDafdar nama KAP yang berafiliasi dengan OAA dan daftar nama KAP yang berafiliasi dengan KAPA apa saja?
BalasHapus