Pages - Menu

Sabtu, 28 Februari 2015

RUMAH

Rumah..

Tak ada rasa kenyang yang mampu melebihi sepiring nasi hangat suguhan ibu. walau tanpa lauk hanya sedikit mentega atau kecap masih bisa ku ingat bagaimana kelezatannya . Dari sekian banyak tembok yang kulihat dikota ini tetap saja aku masih merasa aman dibalik tembok usang berwarna biru. Mungkin halaman yang tak cukup luas, entah mengapa aku masih terbayang halaman rumah walau aku berada di padang intan. tentu saja aku tak lupa bagaimana bunyi hujan diatas seng tua, atap yang menjaga kita dari dingin malam itu. walau sesekali ada tetesan hujan menembus masuk membasahi wajah diatas ranjang bertingkat . Atau kebisingan Pintu kayu yang memekakan telinga saat membuka dan menutupnya ..melangkah pergi dan kembali pulang. Rumah aku rindu ingin pulang. kembali dengan semua kehangatan yang kutinggalkan tapi .. aku harus menemukan rumahku sendiri membangunnya seperti bagaimana kau telah membangun diri ini.. jikapun telah kudapatkan kegagalan sekalipun, pintumu masih terbuka lebar untukku .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar