Blogger news

Rabu, 18 Mei 2011

Fungsi Pengorganisasian


Fungsi Pengorganisasian
1.       Organisasi
       Mempunyai dua pengertian umum . Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional. Pengertian kedua berkenaan dengan prosess pengorganisasian , sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan tugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien .
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya - sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

2.       Struktur Organisasi
      Struktur organisasi ( didesain organisasi ) dapat didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikekola . Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi , maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan Struktur organisasi :
1.       Strategi Organisasi .
Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan.
2.       Teknologi .
Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3.       Anggota ( karyawan ) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi .
 Kemampuan dan cara berpikir anggota , serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi . Kebutuhan manajer dalam pembuatan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi.
4.       Ukuran Organisasi .
Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi .  Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks , dan harus dipilih bentuk Struktur yang tepat .

3.       Pembagian kerja
     Tujuan suatu Organisasi adalah untuk mencapai tujuan di mana individ-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan koordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut synergy. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja ( division of labour ) yang memungkinkan synergy terjadi.



4.       Bagan Organisasi
     Struktur Organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal, Manajer perlu menggambarkan bagan Organisasi ( organization chart ) untuk menunjukkan struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan fungsi-fungsi , departemen-departemen , atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan diantaranya. Satuan-satuan Organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak , dimana hubungan satu dengan yang lain dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal .
           Bagan Organisasi mengambarkan lima aspek dalam suatu struktur organisasi yang ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1.       Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang bertanggungjawab untuk kegiatan organisasi tertentu dan tingkat spesialisasi yang digunakan .
2.       Manajer dan bawahan atau rantai perintah , Rantai perinrtah menunjukkan hubungan wewenang –tanggungjawab yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam keseluruhan organisasi .
3.       Tipe-tipe pekerjaan yang dilaksanakan . Label dan deskripsi pada tiap kotak menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggungjawab yang berbeda.
4.       Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan . Keseluruhan bagan menunjukkan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi .
5.       Tingkatan manajemen . Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan tetapi juga keseluruhan kinerja manajemen organisasi .
Rantai Perintah
Dierktur
Wakil Dierktur
Manajer Divisi
Manajer Departemen
Kepala Penyelia / supertendent

Penyelia

Karyawan

Gambar .  Bentuk Bagan Organisasi
Gambar .  Rantai Perintah
















5.       Departementalisasi .
        Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi . Pembagian kerja dan kombinasi tugas seharusnya mengarah tercapainya struktur-struktur depaertemen dan satuan-satuan kerja.
           Ada beberapa cara dimana organiasasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan . Sekali lagi , proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan disebut departementalisasi atau departementasi.

Adapun beberapa bentuk departementalisasi adalah atas dasar :
1.       Fungsi : pemasaran , akuntansi, produksi, atau keuangan
2.       Produk atau jasa : divisi mesin cuci, lemari es ,televisi, atau radio
3.       Wilayah : divisi DKI Jakarta, Jwa Barat, Jawa Tengah, Makassar atau Indonesia Timur  dan Operasi Internasional
4.       Langganan : penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah , militer atau konsumen .
5.       Proses dan peralatan : departemen pemotongan , kelompok perakitan, bagian pembungkusan atau bagian finishing.
6.       Waktu : kelompok kerja bisa dibagi menjadi shift pertama, shift kedua dan shift ketiga .
7.       Pelayanan : Bisa mencerminkan kelas bisnis, kelas ekonimi, dan kelas turis dalam pelayanan di pesawat terbang.
8.       Alpha-Numerical : bisa digunakan pada pelayanan telepon dimana, misalnya Nomor 00000-50.000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor  50.001-99.999 dalam departemen lain .
9.       Proyek dan Matriks : digunakan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi dengan teknologi tinggi , perusahaan konsulan atau orientasi –energy .

     Dalam hal ini harus dicatat bahwa hampir semua organisasi menggunakan lebih dari satu pendekatan dalam pengelompokan kegiatan-kegiatannya. Bahkan dalam organisasi yang besar mungkin dijumpai empat, lima atau enam pendekatan digunakan bersama sebagai dasar departmentalisasi.








Koordinasi
    Koordinasi ( coordination ) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah ( departemen atau bidang-bidang fungsional ) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi, Individu-individu dan departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

Kebutuhan akan koordinasi
     Kegiatan-kegiatan dari  satuan-satuan organisasi berbeda dalam kebutuhan integrasi . Kebutuhan akan koordinasi  tergantung pada sifat dan kebutuhan kominikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya. Bila tugas-tugas tersebut memerlukan aliran  informasi antar satuan, derajat koordinasi yang tinggi ini sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang tidak rutin dan tidak dapat diperkirakan , faktor-faktor lingkungan selalu berubah – ubah serta saling ketergantungan adalah tinggi.

      Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan orgaisasi, yaitu :
1.       Saling ketergantungan yang menyatu ( pooled interpendence ), bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kagiatan harian tetapi tergantung pada pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
2.       Saling ketergantungan yang berurutan ( sequintal interpendence ) , dimana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan lain dapat bekerja.
3.       Saling ketergantunngan timbal balik ( reciprocal interpendence ), merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.

Bagian
Pemeliharaan


Bagian
Operasi

Departemen Pembelian


Departemen Produksi


Reciprocal
 interpendence
Pooled
interpendence
Divisi Produk A


Divisi Produk A

Pooled interpendence
Gambar . Tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi








            
      Masalah-masalah Pencapaian Koordinasi yang efektif
1.       Peredaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu
2.       Perbedaan dalam orientasi waktu
3.       Perbedaan dalam orientasi antar pribadi
4.       Perbedaan dalam formalitas struktur

Rentang Maajemen
         Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang  manajer atau atasan. Rentang manajemen juga dapat berarti jumlah bawahan yang  secara  langsung memberikan laporan kepada seorang manajer terhenti. Rentang Manajemen sering disebut dengan Istilah-istilah span of control, span of authority, span of attention atau span of supervision.
           Rentang manajemen dan koordinasi  adalah saling berhubungan erat, ada anggapan bahwa semakin besar jumlah rentang semakin sulit untuk mengkordinasikan kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif . Tetapi hubungan tersebut tidak semudah itu . Karena bila jumlah bawahan yang melapor ke setiap manajer lebih banyak , organisai hanya membutuhkan sedikit manajer . Dengan sedikit pandangan manajerial yang terlibat , para manajer mungkin akan lebih mudah mengkordinasi kegiatan-kegiatan antar departemen . Pembahasan tentang rentang manajemen dilakukan secara terperinci karena hal ini salah satu aspek pertama struktur organisasi yang mempengaruhi seorang individu bila dia bergabung dengan suatu organisasi.
          Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang yang tepat adalah penting . Pertama, rentang manajemen , mempengaruhi penggunaan efeisien dari manejer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. Terlalu lebarnya rentang dapat berarti bahwa manajer harus mengendalikan jumlah bawahan yang besar sehingga menyebabkan tidak efisien. Rentangan yang terlalu sempit .dapat menyebabkan manajer tidak digunakan sepenuhnya . Kedua , ada hubungan antar rentang manajen di seluruh organisasi dan struktur organisasi . Semakin sempit rentang manajemen , struktru organisasi akan berbentuk ``tall`` dengan banyak tingkat pengawasan diantara manajemen puncak dan paling rendah. Rentang manajemen yang melebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk “flat” yang berarti tingkatan manajemen semain sedikit , Struktur ini akan mempengaruhi efektifitas manajer di semua tingkatan.






Rentang Manajemen dan Tingkatan Organisasional
         
                                                 
 


                                   Karyawan
 1 Tingkatan Manajemen, 1 Manajer   ( Rentangan datar / flat )        2 Tingkatan Mnajemen, 5 Manajer ( Rentangan lebih tinggi )
 


                                                                                      
                                           


                                                             3 Tingkatan Manajemen , 11 Manajer ( Rentangan tinggi / tall )

Faktor-faktor yang mempengaruhi rentang manajemen
    Suatu kelompok berusaha untuk mengembangkan suatu pendekatan yang mempertimbangkan segala kemungkinan ( contingency approach ) untuk mendapatkan ukuran rentangan yang tepat bagi jabatan manajer tertentu . Pada dasarnya faktor-faktor pengaruh yang dipertimbangkan adalah :
1.       Keamanan fungsi-fungsi : semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar .
2.       Kedekatan Geografis : semakin dekat kelompok kerja ditempatkan , secara fisik, rentangan semakin besar .
3.       Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan : semakin sedikit pengawasan yang dibutuhkan ,rentangan semakin melebar .
4.       Tingkat Koordinasi pengawasan yang dibutuhkan  : semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakain melebar .
5.       Perencanaan yang dibutuhkan manajer : semakin sedikit perencenaan yang dibutuhkan , rentangan semakin melebar .
6.       Bantuan organisasional  yang tersedia bagi pengawas : lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan , latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar . 


Wewenang dan Jenis wewenang
    Wewenang ( autory ) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memrintah oranglain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agr tercapai tujuan tertentu.  Kekuasaan ( power ) sering dicampur adukan dengan wewenang . Meskipun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama , tetapi keduanya berbeda. Bila wewenanng adalah hak untuk melakukan sesuatu , kekuasaan adalah kemempuan untuk melaksanakan hak tersebut.   
        Menurut  Amitai Etzioni , seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku adalah hasil dari kekuasaan posisi ( kedudukan atau jabatan ) atau kekuasaan pribadi atau kombinasi keduanya,
Kekuasaan posisi didapat dari wewenang formal suatu organisasi . Besarnya kekuasaan ini tergantung seberapa besar  wewenang yang diberikan kepada individu yang menduduki posisi tersebut . Kekuasaan pribadi , didapatkan dari para pengikut dan berdasarkan atas seberapa besar para pengikut mengagumi , respek dan merasa terikat pada seorang pemimpin.
Adapun beberapa macam Wewenang yaitu
1.       Wewenang Lini
Wewenang Lini ( line autory ) adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Ini diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai rantai perintah serta diturunkan kebawah melalui tingkatan organisasi.
2.       Wewenang Staf ( staff autory ) adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk mnyarankannya , memberi rekomendasi , atau konsultasi kepada personalia lini.  Ini tidak memberikan wewenang kepada anggota staf untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tersebut.
3.       Wewenang Staf Fungsional ( functional staff autory ) adalah hubungan yang terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini .  Bila dilimpahi wewenang fungsional oleh manajemen puncak , seorang staf spesialis mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional dimana hal itu merupakan spesialisasi dari staf bersangkutan.
Delegasi
         Delegasi dapat didefiniskan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu . Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajemer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya . Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan  :
1.       Pendelagasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan .
2.       Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas
3.       Penerimaan delegasi, baik implicit atu ekspilit, menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab .
4.       Pendelagasi menerima pertanggungjawabab bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.


Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses dan manajer ridak sukses .
Alasan-alsan Pendelegasian
           Ada beberapa alasan mengapa perlu pendelegasian . Pertama , pendelegasian memungkinkan manajer dapat menjadi lebih dari bila mereka menangani setiap tugas sendiri. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan merupakan proses yang diperlukan organisasi dapat berfungsi lebih efisien. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas lebih penting .
             Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan . Mereka mungkin menguasuai ` the big picture” tetapi tidak cukup mengerti tentang masalah lebih terperinci . Sehingga agar organisasi dapat menggunakan sumber daya-sumber dayanya lebih efeisien maka pelaksanaan tugas-tuggas tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin dimana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya .
Louis Allen telah mengemukakan beberapa teknik khusus untuk membantu manajer melakukan delegasi  dengan efektif ,
1.       Tetapkan tujuan . Bawahan harus diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yang didelegasikan kepada mereka .
2.       Tegaskan tanggung jawab dan wewenang . Bawahan harus diberi informasi dengan jelas tentang apa mereka harus pertanggung jawabkan dan bagian dari sumber daya-sumber daya organisasi mana yang ditempatkan dibawah wewenangnya.
3.       Berikan Motivasi kepada bawahan . Manajer memberikan pedoman , bantuan dan informasi kepada bawahan , sedangkan pada bawahan harus melakukan pekerjaan sesungguhnya yang telah didelegasikan .
4.       Meminta penyelesaian kerja. Manajer memberikan pedoman bantuan dan informasi kepada bawahan , sedangkan para bawahan harus melaksanakan pekerjaan sesungguhnya yang telah didelegasikan.
5.       Berikan latihan. Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan pelaksannaan kerjanya.
6.       Adakan pengawasan yang memadai. Sistem pengawasan yang terpercaya ( seperti laporan mingguan ) dibuat agar manajer tidak perlu menghabiskan waktunya dengan memeriksa pekerjaan bawahan terus menerus.






Sentralisasi dan Desentralisasi
    Faktor penting lainnya yang menentukan efektifitas organisasi adalah derejat sentralisasi atau desentralisasi wewenang . Konsep sentralisasi , seperti konsep delegasi, berhubungan dengan derajat dimana wewenang di pusatkan atau disebarkan. Bila delegasi biasanya berhubungan dengan seberapa jauh manajer mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan secara langsung melapor kepadanya,
Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi . Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah .
       Keuntungan-keuntungan desentarlisasi adalah sama dengan keuntungan-keuntungan delegasi , yaitu mengurangi beban manajer puncak, memperbaiki pembuatan keputusan karena dilakukan dekat dengan permasalahan , meningkatkan latihan , moral dan inisiatif manajemen bawah ,dan membuat lebih fleksibel dan lebih cepat dalam pembuatan keputusan .
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi
        Desentralisasi mempunyai nilai hanya bila dapat membantu organisasi mencapai tujuannnya dengan efisien . Penentuan derajat desentralisasi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.       Filsafat manajemen . Banyak manajer puncak yang mengiginkan pengawasan pusat yang kuat . Hal ini akan mempengaruhi kesediaan manajemen untuk mendelegasikan wewenangnya .
2.       Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi tidak mungkin efesien bila semua wewenang pembuatan keputusan ada pada satu atau beberapa manajer puncak saja. Suatu organisasi yang tumbuh semakin besar dan kompleks .
3.       Strategi dan lingkungan organisasi . Strategi organisasi akan mempengaruhi tipe pasar , lingkungan teknologi, dan persaingan yang harus dihadapinya.
4.       Penyebaran geografis organisasi . Pada umumnya , semakin menyebar satuan-satuan organisasi secara geografis , Organisasi akan cenderung melakukan desentralisasi , karena pembuatan keputusan akan lebih sesuai dengan kondisi lokal masing-masing .
5.       Terjadinya peralatan pengawasan yang efektif . Organisasi yang kekurangan peralatan-peralatan efektif untuk melakukan pengawasan satuan-satuan tingkat bawah akan cenderung melakukan sentralisasi bila manajemen tidak dapat dengan mudah memonitor pelaksanaan kerja bawahannya.
6.       Kualitas Manajer. Desentralisasi memerlukan lebih banyak manajer-manajer yang berkualitas, karena mereka harus membuat keputusan sendiri.




7.       Keaneka ragaman produk dan jasa .  Makin beraneka ragam produk atau jasa yang ditawarkan , organisasi cenderung melakukan desentralisasi , dan sebaliknya semakin tidak beraneka ragam, lebih cenderung sentralisasi.
8.       Karakteristik-karakteristik organisasi lannya., seperti biaya dan risiko yang berhubungan dengan pembuatan keputusan , sejarah pertumbuhan organisasi, kemampuan manajemen bawah , dan sebagainya .
       Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat sentralisasi dan desentarlisasi dalam suatu organisasi , mungkin berbeda-beda divisi atau departemen dalam sebuah organisasi atau perubahan lingkungan internal maupun eksternal . Jadi, pendekatan paling logik  yang dapat digunakan organisasi adalah mengamati segala kemungkinan yang terjadi ( contingency approach ) .









                                                                                                                    















BAB III
KESIMPULAN

         Fungsi Pengorganisasian adalah manfaat dimana sebuah proses penyusunan struktur yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya - sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya . Organisasi akan mencapai tujuannya dengan sukses dan lancar apabila semua tatanan,etika,aturan dilaksanakan dengan baik dan penuh dengan tanggungjawab . Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam organisasi agar dapat menjalankan visi dan misinya yaitu pembentukan struktur organisasi, pembagian kerja yang tepat, pembuatan atau pengaplikasian bagan organisasi , dan  pembentukan pengelompokan kerja atau departementalsasi.
          Bila kegiatan-kegiatan dibagi dan didepartementalisasikan , manajer perlu untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu untuk mencapai tujuan. Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya , yang dikenal sebagai “rentang manajemen atau rentang kendali “.
         Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektifitas organisasi . Apabila atasan mampu menggunakan kekuasaan dan wewenangnya dengan penuh tanggungjawab , melakukan pendelegasian maka organisasi akan berjalan efektif. Faktor penting lainnya yang menentukan efektifitas organisasi adalah derajat sentralisasi atau desentralisasi wewenang . Semuanya akan berjalan sempurna apabila atasan maupun bawahan dapat bekerjasma, koordinasi, dan komunikasi dengan baik dalam sebuah organisasi.




























KATA PENGANTAR

               Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt atas limpahan berkah,rahnat, dan hidayahnya -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan untuk menunjang mata kuliah Pengantar Manajemen.
                 Semoga dengan adanya tugas ini mampu memberikan jembatan ilmu, walaupun hanya secuil semoga dapat berguna bagi Mahasiswa ataupun Masyarakat . Kami sebagai penulis berharap agar sedikit ilmu yang ada pada tugas ini dapat diaplikasikan membantu mahasiswa yang mempelajari manajemen, memperluas pengetahuan tetang berbagai teori , konsep dan proses mekanisme manajemen serta membantu kita meningkatakan pengetahuan dan menhgapuskan ‘’ keterbelakangan’’ atau ‘’ kebutaan’’ manajerial.

           Segala usaha telah kami lakukan untuk menyelesaikan tugas, Namun dalam usaha yang maksimal itu kami menyadari tentu masih terdapat kekurangan. Kesempurnaan hanya milik Allah swt kami hanya melakukan semaksimal mungkin , untuk itu kami mengharap krtitik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan tugas ini.



                                                                                                                         Makassar, 16 Maret 2011

                                                                                                                                                      Penulis










                                                                                                                    
















  
                  -  MUH. FACHRUDDIN  /  0232010 0316
                  -  ANDI MUH. SAMIR    /  0232010 0350
                  -  MULYADI                    /  0232010 0299

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2010



BAB II
PENDAHULUAN
     Tugas Manajemen ditulis untuk menunjang mata kuliah pengantar  manajemen . Tujuan utama adalah untuk membantu mahasiswa yang sedang belajar manajemen. Khususnya pengolahan organisasi-organisasi. Tugas ini sebagai rujukan agar mahasiswa mampu menangkap isi yang terkandung dalam tugas ini  serta mampu menerapkannnya . Mata kuliah Pengantar manajemen ini membahas konsep-konsep manajemen dan teknik-teknik dalam proses manajerial , perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap lingkungan yang terus mengalami perubahan .
       Dengan adanya tugas ini mahasiswa diharapkan mendapat pemahaman tentang konsep-konsep manajemen serta sejarah perkembangan manajemen dan bagaimana diterapkan pada berbagai tingkat organisasi . Bagaimana manajemen berinteraksi terhadap lingkungan eksternal yang beubah-ubah.
         Pembahasan tugas ini membahas secara khusus pokok bahasan fungsi organisasian yang dimana sub pokok bahasannya yaitu pengertian organisasi, struktur organisasi, pembagian kerja, bagan organisasi, departementalisasi, koordinasi dan rentang manajemen , wewenang dan jenis wewenang , delegasi, sentralisasi dan desentralis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar