Pages - Menu

Kamis, 23 Juni 2011

Arti dan Pentingnya Komunikasi


1.                 Arti dan Pentingnya Komunikasi

Stoner,Freeman, dan Gilbert (1995) menifinisikan komunikasi sebagai the roses by which people attempt to share meaning via the trnsmission of symbolic messages. Komunikasi adalah proses di mana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis. Komunikasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang tersedia. Komunikasi langsung berarti komunikasi disampaikan tanpa penggunaan mediator atau perantara. Sedangkan komunikasi tidak langsung berarti sebaliknya.
Berdasarkan pengertian di atas, maka komunikasi memiliki beberapa elemen penting yaitu:
·         Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain scara lebih efektif.
·         Komunikasi berarti terjadinya berbagai informasi atau pemberian informasi maupun pengertian, sehingga agar pemberian informasi maupun pengertian ini dapat terjadi, maka pihak-pihak yg berkomunikasi perlu menyadari dan mengerti berbagai istilah atau pengertian yang mereka gunakan dalam komunikasi.
·         Komunikasi melbatkan simbol-simbol, yg berarti kounikasi daat berupa bahasa tubuh, suara, huruf, angka, dan lain-lain sebagai bentuk simbolis dari komunikasi yg dilakukan.
   (Pengantar Manajemen edisi pertama, Ernie Tisnawati Sule , Kurniawan Saefullah, hal 295-296)

2.                 Jenis dan Bentuk Komunikasi
Komunikasi dapat berupa komunikasi antarersonal atau interersonal, komunikasi di kelompok kerja dalam berbagai bentuk jejaring komuikasi, dan pola komunikasi dalam struktur.
v  Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komuikasi yg dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam sebuah organisasi. Komunikasi interpersonal ini bisa dilakukan antar individu dalam satu bagian, antar bagian organisasi, antarbawahan, antar pemimpin, antar pemipin dan bawahan. Terdapat dua bentuk komunikasi yg biasanya dilakukan dalam komunikasi interpersonal ini, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan adalah komunikasi yg dilakukan oleh seseorang kepada orang lain melalui penggunaan mulut atau lisan di mana orang lain dapat langsung menerima pesan tersebut dengan berbagai faktor yg mempengaruhinya, baik segi situasi lingkungan kerja, emosi antar pihak berkomunikasi, serta berbagai hal yg terkait ketika komunikasi lisan tersebut dilakukan.komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain melalui mediator berupa sesuatu yang dapat menyampaikan pesan pengirim kepada penerima pesan sehingga maksud dari pesan dapat dengan udah diterima.
v  Komunikasi dalam berbagai bentuk jejaring
Komunikasi pada dasarnya adalah bentuk interaksi antarindividu dalam kelompok maupun organisasi. Pada praktiknya bentuk komunikasi yg dilakukan ternyata memiliki pola tersendiri, sehingga memiliki semacam jejaring komuniksi. Jejaring kounikasi pada dasarnya merupakan pola bagaimana orang-orang dala organisasi salaing berkomunikasi. Menurut Griffin(2000), terdapat berbagai pola komunikasi dalam kelompok kerja yang dapat diidentifikasi, di antaranya alah bentuk roda, huruf Y, berkesinambungan atau bersambung, linkarang dan menyeluruh.
v  Pola Komunikasi dalam Struktur Organisasi
Pola komunikasi dalam struktur organisasi adalah pola bagaimana setiap bagian-bagian dalam organisasi saling berkomunikasi satu dengan lainnya, baik antarbagian yang tingkatan yang sama ( horisontal) maupun yang berbeda tingkatannya(vertikal). Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang dilakukan oleh seseorang atau bagian yang berada pada tingkatan organisasi yang lebih tinggi dengan tingkatan yang lebih rendah atau sebaliknya. Komunikasi horizontal biasanya dilakukan antara seseorang dengan orang lain yang memiliki tingkatan organisasi yang sama.
v  Komunikasi Informal dalam Organisasi
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan antara berbagai pihak maupun berbagai bagian dalam organisasi yang tidak secara kaku mengikuti tingkatan-tingkatan manajemen dalam sebuah organisasi.
 (Pengantar Manajemen edisi pertama, Ernie Tisnawati Sule , Kurniawan Saefullah, hal 299-304)

3.                 Proses Komunikasi        
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang akan dikirim atau disampaikan dari Pengirim kepada Penerima. Pesan atau informasi yang kemudian akan dikirim atau disampaikan kepada penerima tersebut pertama kali mengalami proses Enkoding dima pesan atau informasi yang akan disampaikan tersebut engalami transformasi ke dalam bentuk simbolyang menjadi representasi pengirim pesan dalam menyampaikan pesannya. Pesan atau informasi yg direpresentasikan melalui sibol “ya” kemudian diterima oleh penerima. 
 (Pengantar Manajemen edisi pertama, Ernie Tisnawati Sule , Kurniawan Saefullah, hal 297)


4.                 Hambatan hambatan Terhadap Komunikasi yang Efektif
Hambatan dalam komunikasi ada yg bersifat personal atau individual, dan yang bersifat organisasional. Hambatan yg bersifat individual adalah kesalahpahaman dalam memahami pesan, kredibilitas bindividu dalam berkomunikasi , kesulitan dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan dan menyimak buruk, dan penilaian terhadap subyek tertentu sehingga mempengaruhi tingkat penerimaan orang tersebut dalam berkomunikasi. Hambatan yang bersifat organisasional atau kelembagaan adalah pengguanaan semantik atau kata-kata yang dipahami berbeda oleh orang-orang yang berbeda, tngkatan manajemen yang berbeda, persepsi yang berbeda antarbagian maupun orang, serta terlalu banyaknya beban tugas yang diberikan organisasi sehingga kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.  
(Pengantar Manajemen edisi pertama, Ernie Tisnawati Sule , Kurniawan Saefullah, hal 306)


5.                 Peningkatan efektifitas komunikasi
Peningkatan efektifitas  komunikasi ada dua yaitu peningkatan keahlian komunikasi individu dan peningkatan komunikasi untuk hal-hal yang bersifat organisasional. Di antara beberapa upaya yang padat dilakukan untuk meningkatkan keahlian komunikasi individu adalah peningkatan keahlian dalam mendengarkan melalui seringnya komunikasi dilakukan secara formal maupun tidak formal, mendorong komunikasi yang sifatnya dua arah melalui tersedianya media untuk melakukan kritik dan saran yang bersifat timbal balik, peningkatan kesadaran dalam memahami pesan dan informasi melalui berbagai jenis media maupun simbol, pemeliharaan kredibilitas individu dengan membangun karakter dan moral, serta upaya untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan antara berbagai pihak yang melakukan komunikasi melalui pertemuan-pertemuan yang sifatnya formal dan informal. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keampuan berkomunikasi yang bersifat organisasional di antaranya adalah tindak lanjut dari setiap komunikasi yang dilakukan , pengaturan cara komunikasi di antara berbagai pihak dalam organisasi, serta peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media dalam berkomunikasi. 
(Pengantar Manajemen edisi pertama, Ernie Tisnawati Sule , Kurniawan Saefullah, hal 307)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar