MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
1. Pengertian Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi menurut French dan Raven, sebagaimana dikutip Stoner, Freeman dan Gilbet adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. (Pengantar Manajemen edisi pertama, Ernie Tisnawati Sule , Kurniawan Saefullah, hal 235)
Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. (Pengantar Manajemen edisi pertama, Ernie Tisnawati Sule , Kurniawan Saefullah, hal 255)
2. Jenis teori motivasi
Teori-teori Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok petunjuk, isi dan proses , yaitu:
• Teori-teori petunjuk (prescriptive theories)
• Teori-teori Isi (content theories)
• Teori-teori proses (process theories)
Teori Prestasi Dari McClelland
David McClelland dan para peneliti lainnya mengemukakan bahwa ada korelasi positif antar kebutuhan berprestasi dengan prestasi dan sukses pelaksanaan. McClelland, melalui riset empiriknya, menemukan bahwa para usahawan, ilmuan, dan professional mempunyai tingkat motivasi prestasi dan professional mempunyai tingkat motivasi prestasi diatas rata-rata. Motivasi seorang pengusaha tidak semata-mata ingin mencapai keuntungan demi keuntungan itu sendiri. Tetapi karena dia mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi. Keuntungan(laba) hanyalah suatau ukuran sederhana yang menunjukkan seberapa baik pekerjaan telah dilakukan, tetapi tidak sepenting tujuan itu sendiri.
Teori-Teori Proses
Teori-teori sebelumnya memusatkan diri pada kebutuhan-kebutuhan yang mendorong atau memacu perilaku dan insentif-insentif yang menarik atau menyebabkan perilaku. Sedangkan teori-teori proses berkenaan dengan bagaimana prilaku timbul dan berjalan.
Teori Pengharapan
Banyak teori proses modern yang penting didasarkan pada apa yang disebut teori pengharapan (expectancy theory). Konsep ini berhubungan dengan motivasi, dimana individu diperkirakan akan menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila mereka melihat suatu kemungkinan (probabilitas) tinggi bahwa usaha-usaha mereka akan mengarah keprestasi tinggi, dan suatu probabilitas tinggi bahwa prestasi tinggi akan mengarah kehasil-hasil yang menguntungkan, serta hasil-hasil tersebut akan menjadi, pada keadaan keseimbangan, penarik efektif bagi mereka.
Teori Pembentukan Perilaku
Ada empat teknik yang dapat dipergunakan manajer untuk mengubah perilaku bawahan :
1. Pengutan positif Bisa penguat primer seperti minuman atau makanan yang memuaskan kebutuhan-kebutuhan biologis, ataupun penguat sekunder penghargaan ke wujud hadiah, promosi dan uang.
2. Pengutan negatif dimana individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi tidak menyenangkan dan kemudian menghindari perilaku tersebut dimasa mendatang .
3. Pemadaman dilakukan dengan peniadaan penguatan
4. Hukuman
Teori Porter – Lowyer, Model Porter adalah teori pengharapan dari motivasi dengan versi orientasi masa mendatang, dan juga menekankan antisipasi tanggapan-tanggapan atau hasil-hasil. Para manajer tergantung utama pada pengharapan dimasa yang akan datang, dan bukan pengalaman biasa yang lalu. Atas dasar probabilitas usahapengharapan yang dirasakan usaha dijalankan, prestasi dicapai, penghargaan diterima, kepuasan terjadi, dan ini mengarahkan ke usaha dimasa yang akan datang.
Teori lain tentang motivasi sebagai hasil dari berbagai penelitian adalah teorikeadilan dan ketidak-adilan. Teori ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara masukkan-masukkan yang memberikan pada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan, dan usaha dengan hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima.
3. Gaya Kepemimpinan
· Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
· Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
· Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
4. pendekatan perilaku kepemimpinan
Perilaku pemimpin mempunyai dua aspek yaitu fungsi kepemimpinan. Aspek yang pertama yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar berjalan efektif, seseorang harus melakukan dua fungsi utama yaitu : 1) fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan 2) fungsi-fungsi pemeliharaan (pemecahan masalah sosial). Pada fungsi yang pertama meliputi pemberian saran pemesahan dan menawarkan informasi dan pendapat. Sedangkan pada fungsi pemeliharaan kelompok meliputi menyetujui atau memuji orang lain dalam kelompok atau membantu kelompok beroperasi lebih lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar