Pages - Menu

Selasa, 06 Maret 2012

BUMI DAENG


BUMI DAENG

Lontara menjadi simbol naskah sejarah. . .
Dalam riwayat daeng. .
Menakhlukkan samudera dengan armada pinisi  . . .
Mamiri takkan berhenti menuip
Layar pinisi yang terlanjur berkembang

Puing-puing benteng bekas gempuran koloni . . . .
Masih berdiri menjadi gambaran . . .
Kekuatan sang daeng . .

Jangan kira kecil nyali daeng . .
Lompo battang bukan tandingannya,
Bawakaraeng pun tunduk pada daeng. .
Hantaman ombak losari juga tak bisa menyurutkannya. . .

Jangan kau injak siri`nya daeng,
Karena darah akan menebusnya. . .
Jangan kau buat pace diri daeng ,
Karena matipun daeng tidak takut. . .

Meski lidah daeng kadang menusuk. .
Setajam badik yang menghunus. .
Tapi hati daeng lembut nan kapas. .
Meski keras lantang tutur daeng . .
Budinya tawadhu ibarat tunduknya padi . .
Akal daeng tidak akan tumpul
Karena di asa terus seperti badik yang tajam terasa. .

Walau kau pangkas bumi daeng. .
Daeng  takkan  mundur daeng dari buminya. . .
Akan bertahan tertancap di bumi, tajinya daeng . .
Menjaga sampai habis darahnya tertumpah. .

Daeng  akan terus hidup di buminya. .
Memproklamasikan keberadaannya . .
Seperti ayam jantan yang berkokok menyambut fajar..
Biarkan daeng tenang dalam rindangan di bawah pohon lontara. .
Biar mabuk dalam buaian manisnya tuak buminya, diisenandungkan  kecapi . . 
Biarkan mamiri menyejukkan penat di bumi daeng. . .
Biar damai daeng di buminya. . .


27/2/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar