Pages - Menu

Senin, 06 Agustus 2012

Akuntansi Manajemen


BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, 2002)
Informasi manajemen merupakan mesin yang membuat manajer barjalan. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinu, manajemen akan menjadi tidak berdaya melakukan sesuatu. Informasi akuntansi adalah salah satunya yang juga masih tergantung pada pakar bidan lainnya dalam menyediakan sebagian kebutuhan informasi pendukung.Ahli ekonomi,ahli pemasaran, ahli perilaku organisasi,dan lain-lainnya, dapat memberikan informasi kepada manajemen atau mengemukakan saran atas berbagai tahap aktivitas organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem Informasi Akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi personal.

Peristiwa ekonomi                    Pengumpulan, Pengukuran,          laporan khusus,harga pokok            
                                                Penyimpanan, Analisis,                produk,biaya pelanggan,
                                       Pelaporan, Pengelolaan                laporan kinerja,komunikasi
                                                                                             personal    
 


Rounded Rectangle: PENGGUNA                                 

Model Operasional: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen:
1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah,
 menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi informasi akuntansi  manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Perencanaan adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian dimana manajer memutuskan bagaimana cara terbaik mengkombinasikan sumber daya manusia dengan sumber daya ekonomi lainnya yang menjadi milik perusahaan agar dapat menjalankan rencana yang di tetapkan.
Pengendalian adalah kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback). Umpan balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana.
Berdasarkan umpan balik, manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil beberapa jenis tindakan korektif agar langkah yang diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang di tengah proses pelaksanaan. Informasi umpan balik disediakan oleh informasi akuntansi manajemen.
Pengambilan Keputusan adalah proses pemilihan di antara berbagai alternatif. Fungsi manajerial pengambilan keputusan ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih satu di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternatif alternatif dikumpulkan dan disajikan kepada para manajer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan keputusan.
B.     TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:
1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information).
2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information).
3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information).

C.    MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan atas pusat pertanggung jawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.

D.    AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Dua subsistem informasi akuntansi yaitu: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan. Kedua subsistem akuntansi ini berbeda tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem akuntansi keuangan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Dalam akuntansi keuangan sifat masukan dan aturan, serta ketentuan yang mengatur berbagai proses, didefinisikan oleh SEC (Securities Exchange Commission) dan FASB (Financial Accounting Standards Board). Di Indonesia Bapepam dan PSAK yang dikeluarkan oleh IAI. Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya.
Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.

Beberapa perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
            Keterangan
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Audience
Eksternal
Internal
Tujuan
Melaporkan kinerja masa lalu pada pihak eksternal
Memberitahukan perbuatan keputusan internal oleh tenaga dan manajer umpan balik dan pengendalian kinerja operasi
Waktu
Terlambat, historis
Saat ini, orientasi masa yang akan datang.
Tipe Informasi
Hanya mengukur keuangan.
Keuangan dan operasional dan pengukuran fisik proses, teknologi, supplier, pelanggan dan kompetitor
Batasan
Regulasi, dikendalikan oleh aturan-aturan standar keuangan
Tidak ada regulasi, system dan informasi ditentukan oleh manajemen untuk mempertemukan kebutuhan stratejik dan operasional
Sifat informasi
Objektif, dapat di audit,reliable, konsisten, dan tepat
Objektif, dapat di audit,reliable, konsisten, dan tepat
Cakupan
Laporan organisasi keseluruhan
Memberitahukan keputusan  dan tindakan
Selain memiliki perbedaan antara akuntansi keuangan dan manajemen  juga memiliki persamaan yaitu :
1.      Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen.
2.      Sama-sama menggunakan informasi operasi yang sama.(Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen 2002)
Perlu ditekankan bahwa baik dari sistem akuntansi manajemen maupun sistem akuntansi keuangan adalah bagian dari sistem informasi akuntansi secara keseluruhan. Sayangnya, kebanyakan isi dari sistem akuntansi manajemen dipengaruhi oleh kebutuhan akan system akuntansi keuangan. Laporan akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari suatu kumpulan data yang sama, yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan akuntansi keuangan. Banyak perusahaan perlu merancang ulang kumpulan data ini agar lebih memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Fleksibilitas sangatlah dibutuhkan mengingat sistem akuntansi manajemen mampu menyediakan informasi yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.



E.     SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar.  Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific management.  Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.
Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil       abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).
Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan.  Johnson dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting”. (www.google.com)

F.     TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen adalah:
1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas / Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan pengalokasikan biaya. analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.

2. Orientasi pada pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).
3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)
Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total, dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan sikap “kualitas yang dapat diterima” dimasa lalu.
4. Waktu sebagai unsur kompetitif.
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan.
5. Efisiensi
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.
6. Bisnis secara elektronik (E-business)
E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (E-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas.

G.    PERAN AKUNTAN MANAJEMEN

H.    AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU ETIS
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar dan sesuai serta tepat. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau menyimpang, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Orang sering berbeda pandangan terhadap arti istilah etis, tetapi nampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua system etika.


Ada 10 nilai  inti yang diidentifikasi menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan salah dalam kerangka umum, yaitu :
·         Kejujuran (honesty)
·         Integritas (integrity)
·         Memegang janji (promise keeping)
·         Kesetiaan (fidelity)
·         Keadilan (fairness)
·         Kepedulian terhadap sesama (caring for others)
·         Penghargaan kepada orang lain (respect for others)
·         Kewarganegaraan dan bertanggung jawab (responsible citizenship)
·         Pencapaian kesempurnaan (pursuir of excellence)
·         Akuntabilitas (accountibillity)
(www.google.com)
IMA (Instititute of Management Accountants) mengeluarkan pernyataan  tentang standar perilaku etis akuntan manajemen. Standar tersebut adalah sebagai berikut.
1)      Kompetensi
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk
a)      Menjaga tingkat kompetensi professional yang dimiliki dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
b)      Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hokum, peraturan, dan standar teknis yang berlaku.
c)      Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya.
2)      Kerahasiaan
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a)      Tidak membocorkan informasi rahasia tanpa ijin, kecuali diharuskan secara hokum.
b)      Memberi tahu bawahan seperlunya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasian tersebut.
3)      Integritas
Akuntan  manajemen bertanggungjawab untuk :
a)      Menghindari konflik kepentingan actual.
b)      Menahan diri dari aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukam tugasnya secara etis.
c)      Menolak pemberian, penghargaan,  dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi mereka dalam bertugas.
d)     Menahan diri untuk tidak melakukan penggerogotan terhadap legitimasi organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik secara aktif  maupun pasif.
e)      Mengkomunikasikan berbagai batasan profesional
f)       Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk  dan penilaian atau opini professional.
4)      Objektivitas
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a)      Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
b)      Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat diharapkan mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang dikeluarkan

5)      Resolusi konflik etika
Dalam pelaksanaan standar perilaku etis, akuntan manajemen mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi  isu-isu etika yang penting, akuntan manajemen harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etika, akuntan manajemen harus mempertimbangkan tindakan berikut ini :
a)      Mendiskusikan masalah tersebut dengan supervisor kecuali jika masalah tersebut melibatkan atasannya.
b)      Menjelaskan konsep-konsep  yang relevan melalui diskusi rahasia dengan seorang penasihat yang objective untuk mencapai pemahaman terhadap tindakan yang mungkin dilakukan.
c)      Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tindakan terhadap semua jenjang, akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali mengundurkan diri dari organisasi dan memberikan memo yang informative kepada perwakilan organisasi yang ditunjuk.
d)     Kecuali diperintah secara hukum, mengkomunikasikan masalah tersebut kepada berbagai otoritas atau individu yang tidak ada hubungan dengan organisasi bukanlah pertimbangan yang tepat.


Sertifikasi
Ada banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Ada tiga jenis sertifikasi utama yaitu :
- Certificate in management accounting (CMA)
- Certificate in public accounting (CPA)
- Certificate in internal auditing (CIA)
Selain itu, ketiga sertifikasi tersebut mewajibkan pemegangnya melanjutkan pendidikan professional untuk mempertahankan sertifikasi tersebut. Oleh karena sertifikasi menyatakan suatu komitmen atas kompetensi professional, banyak organisasi mendorong manajer mereka untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
Sertifikasi akuntansi manajemen (CMA)
Pada tahun 1974, institute of management accountants (IMA) mensponsori sertifikasi baru, yang disebut certificate in management accounting. Sertifikasi tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu kunci dari persyaratan untuk mendapatkan CMA adalah lulus ujian kualifikasi. Ujian terbeut menekankan pada empat bidang, yaitu :
1. Ekonomi, keuangan, dan manajemen
2. Akuntansi keuangan dan pelaporan
3. Laporan, analisis, dan masalah perilaku manajemen
4. Analisis keputusan dan sistem informasi
Bagian-bagian dari ujian tersebut mencerminkan kebutuhan akuntansi manajemen dan menggarisbawahi observasi sebelumnya bahwa akuntansi manajemen memerlukan pengetahuan antardisiplin ilmu lebih banyak jika dibandingkan bidang-bidang lain dalam akuntansi. Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui dan professional, serta terpisah dari profesi akuntan publik.
Akuntan publik (CPA)
Certificate in public accounting (CPA) adalah sertifikasi yang paling tua dan paling dikenal dalam akuntansi. Tujuan CPA adalah untuk menyediakan kualifikasi minimal professional bagi auditor eksternal. Hanya akuntan publik (CPA)yang diijinkan (oleh hukum)untuk menjadi auditor eksternal. CPA harus lulus ujian Negara dan mendapat lisensi dari Negara dimana dia melakukan praktik. Walaupun CPA tidak berorientasi kepada akuntansi manajemen, namun CPA banyak dimiliki oleh akuntansi manajemen.
Auditor internal bersertifikat (CIA)
Sertifikasi lainnya yang tersedia untuk akuntan internal adalah certificate internal auditor (CIA). Hal yang menyebabkan adanya sertifikasi ini adalah sama dengan yang menyebabkan munculnya CMA. Pemeriksaan internal berbeda dengan pemeriksaan eksternal dan akuntansi manajemen, dan banyak auditor internal merasa membutuhkan suatu sertifikasi khusus. Seorang pemegang certificate internal auditor (CIA) berarti telah lulus ujian komprehensif yang dirancang untuk menjamin kemampuan tekhnis, dan telah memiliki dua tahun pengalaman kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar