BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang
kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan
informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang
harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang
terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.
Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi
oleh manajemen apabila manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk
digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh
informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar
operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin
manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system
informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk perencanaan, pengelolaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang berhubungan
dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan
manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut
disebut Akuntansi Manajemen. (Machfoedz, Mas’ud,
Akuntansi Manajemen, 2002)
Informasi manajemen merupakan mesin
yang membuat manajer barjalan. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinu, manajemen akan
menjadi tidak berdaya melakukan sesuatu. Informasi akuntansi adalah salah
satunya yang juga masih tergantung pada pakar bidan lainnya dalam menyediakan
sebagian kebutuhan informasi pendukung.Ahli ekonomi,ahli pemasaran, ahli perilaku
organisasi,dan lain-lainnya, dapat memberikan informasi kepada manajemen atau
mengemukakan saran atas berbagai tahap aktivitas organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem Informasi Akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input)
dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen.
Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan,
pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi.
Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan,
anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi personal.
Peristiwa ekonomi
Pengumpulan, Pengukuran,
laporan khusus,harga pokok
Penyimpanan, Analisis,
produk,biaya pelanggan,
Pelaporan, Pengelolaan laporan kinerja,komunikasi
personal
Model Operasional: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu
kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya.
Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai
manajemen.
Tujuan umum
sistem akuntansi manajemen:
1. Menyediakan
informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa,
produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi
kinerja. Jadi informasi akuntansi manajemen
dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan,pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Perencanaan adalah
formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu.
Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi
metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian dimana manajer memutuskan bagaimana cara terbaik
mengkombinasikan sumber daya manusia dengan sumber daya ekonomi lainnya yang
menjadi milik perusahaan agar dapat menjalankan rencana yang di tetapkan.
Pengendalian adalah
kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian
biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback). Umpan
balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki
langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana.
Berdasarkan umpan balik, manajer atau pekerja dapat memutuskan
untuk membiarkan pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil beberapa jenis
tindakan korektif agar langkah yang diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau
melakukan perencanaan ulang di tengah proses pelaksanaan. Informasi umpan balik
disediakan oleh informasi akuntansi manajemen.
Pengambilan Keputusan adalah
proses pemilihan di antara berbagai alternatif. Fungsi manajerial pengambilan
keputusan ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer
tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih
satu di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang
dipilih. Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternatif
alternatif dikumpulkan dan disajikan kepada para manajer. Salah satu peran utama
sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang
memudahkan proses pengambilan keputusan.
B.
TIPE INFORMASI
AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal:
obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih,
dan wewenang manajer. Oleh karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi
menjadi tiga tipe informasi:
1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information).
2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting
Information).
3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility
Accounting Information).
C.
MANFAAT
INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun
informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi
informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada
manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan
laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan
untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang
bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan
harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan
aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang
lain.Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan
informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi
oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya
bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs),
yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan
diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva
disebut aktiva diferensial (differential assets).
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggungjawan atas pusat pertanggung jawaban tertentu. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian
manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi
keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan
pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian
merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk
memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam
anggaran mereka masing-masing.
D.
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Dua subsistem informasi akuntansi yaitu: Sistem Informasi
Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan. Kedua
subsistem akuntansi ini berbeda tujuannya, sifat masukannya, dan jenis
proses yang dipergunakan untuk mengubah masukan (input) menjadi
keluaran (output).
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan
penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem akuntansi keuangan
menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi
aturan dan ketentuan tertentu. Dalam akuntansi keuangan sifat masukan dan
aturan, serta ketentuan yang mengatur berbagai proses, didefinisikan oleh SEC (Securities
Exchange Commission) dan FASB (Financial Accounting Standards Board).
Di Indonesia Bapepam dan PSAK yang dikeluarkan oleh IAI. Tujuannya adalah untuk
menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor, lembaga
pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya.
Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna
internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi
manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan
melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan,
mengendalikan, dan membuat keputusan.
Beberapa
perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Keterangan
|
Akuntansi
Keuangan
|
Akuntansi
Manajemen
|
Audience
|
Eksternal
|
Internal
|
Tujuan
|
Melaporkan kinerja masa lalu pada pihak eksternal
|
Memberitahukan perbuatan keputusan internal oleh tenaga dan manajer umpan
balik dan pengendalian kinerja operasi
|
Waktu
|
Terlambat,
historis
|
Saat ini, orientasi masa yang akan datang.
|
Tipe
Informasi
|
Hanya
mengukur keuangan.
|
Keuangan dan operasional dan pengukuran fisik proses, teknologi,
supplier, pelanggan dan kompetitor
|
Batasan
|
Regulasi, dikendalikan oleh aturan-aturan standar keuangan
|
Tidak ada regulasi, system dan informasi ditentukan oleh manajemen untuk
mempertemukan kebutuhan stratejik dan operasional
|
Sifat
informasi
|
Objektif,
dapat di audit,reliable, konsisten, dan tepat
|
Objektif,
dapat di audit,reliable, konsisten, dan tepat
|
Cakupan
|
Laporan
organisasi keseluruhan
|
Memberitahukan
keputusan dan tindakan
|
Selain memiliki perbedaan antara akuntansi keuangan dan manajemen juga memiliki persamaan yaitu :
1.
Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik
dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran
yang relevan dalam akuntansi manajemen.
2.
Sama-sama menggunakan informasi operasi yang
sama.(Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen 2002)
Perlu ditekankan bahwa baik dari sistem akuntansi manajemen maupun
sistem akuntansi keuangan adalah bagian dari sistem informasi akuntansi
secara keseluruhan. Sayangnya, kebanyakan isi dari sistem akuntansi
manajemen dipengaruhi oleh kebutuhan akan system akuntansi keuangan.
Laporan akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari suatu kumpulan
data yang sama, yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan
laporan akuntansi keuangan. Banyak perusahaan perlu merancang ulang kumpulan
data ini agar lebih memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Fleksibilitas
sangatlah dibutuhkan mengingat sistem akuntansi manajemen mampu menyediakan
informasi yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.
E.
SEJARAH
AKUNTANSI MANAJEMEN
Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di
Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang
berkapasitas besar. Para manajer dan
insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific
management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis
produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya
pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari
praktik akuntansi perusahaan.
Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi
keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi
akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan
besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada
informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even
yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925,
informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak
perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi
manajemen seperti yang dikenal sekarang.
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan
akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting
dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model
perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi
masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan.
Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah
nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam
rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan
dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos
manajemen).
Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen
mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping
akuntansi keuangan. Johnson
dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and
Fall of Management Accounting”. (www.google.com)
F.
TEMA BARU DALAM
AKUNTANSI MANAJEMEN
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik
akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam
Akuntansi Manajemen adalah:
1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan
relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan
aktivitas. Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu
pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan
perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan
nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen
berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas /
Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya
berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan pengalokasikan
biaya. analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas,
yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan dan
seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan aktivitas
yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak
memberikan nilai bagi pelanggan.
2. Orientasi pada pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan
nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah
fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan
menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih
rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah
dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan
terima (produk total) dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan
pelanggan).
3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)
Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi
pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah
kunci utama bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari
manajemen kualitas total, dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu
lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero
defect), sedang menggantikan sikap “kualitas yang dapat diterima” dimasa
lalu.
4. Waktu sebagai unsur kompetitif.
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan
produksi. Perusahaan mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu
yang tidak bernilai tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah
semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya
adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan.
5. Efisiensi
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan
dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia.
Meningkatkan efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal
untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus
ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi
keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek
finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.
6. Bisnis secara elektronik (E-business)
E-business adalah
semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (E-commerce)
adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah
perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan
biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan
kertas.
G.
PERAN AKUNTAN MANAJEMEN
H.
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU ETIS
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar dan sesuai
serta tepat. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau
menyimpang, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Orang
sering berbeda pandangan terhadap arti istilah etis, tetapi nampaknya terdapat
suatu prinsip umum yang mendasari semua system etika.
Ada 10 nilai inti yang
diidentifikasi menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan salah
dalam kerangka umum, yaitu :
·
Kejujuran (honesty)
·
Integritas (integrity)
·
Memegang janji (promise keeping)
·
Kesetiaan (fidelity)
·
Keadilan (fairness)
·
Kepedulian terhadap sesama (caring for others)
·
Penghargaan kepada orang lain (respect for others)
·
Kewarganegaraan dan bertanggung jawab (responsible citizenship)
·
Pencapaian kesempurnaan (pursuir of excellence)
·
Akuntabilitas (accountibillity)
(www.google.com)
IMA (Instititute of Management Accountants) mengeluarkan pernyataan tentang standar perilaku etis akuntan
manajemen. Standar tersebut adalah sebagai berikut.
1)
Kompetensi
Akuntan
manajemen bertanggungjawab untuk
a)
Menjaga tingkat kompetensi professional yang
dimiliki dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
b)
Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai
dengan hokum, peraturan, dan standar teknis yang berlaku.
c)
Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap
serta jelas setelah melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang
relevan dan dapat dipercaya.
2)
Kerahasiaan
Akuntan
manajemen bertanggungjawab untuk :
a)
Tidak membocorkan informasi rahasia tanpa ijin,
kecuali diharuskan secara hokum.
b)
Memberi tahu bawahan seperlunya dan memonitor
aktivitas mereka untuk menjaga kerahasian tersebut.
3)
Integritas
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a)
Menghindari konflik kepentingan actual.
b)
Menahan diri dari aktivitas yang akan
menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukam tugasnya
secara etis.
c)
Menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi
mereka dalam bertugas.
d)
Menahan diri untuk tidak melakukan
penggerogotan terhadap legitimasi organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik
secara aktif maupun pasif.
e)
Mengkomunikasikan berbagai batasan profesional
f)
Mengkomunikasikan informasi yang baik atau
buruk dan penilaian atau opini
professional.
4)
Objektivitas
Akuntan
manajemen bertanggungjawab untuk :
a)
Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan
objektif
b)
Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan
dapat diharapkan mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar,
dan rekomendasi yang dikeluarkan
5)
Resolusi konflik etika
Dalam pelaksanaan standar perilaku etis, akuntan manajemen mungkin
menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis atau dalam
menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi
isu-isu etika yang penting, akuntan manajemen harus mengikuti kebijakan
yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak
menyelesaikan konflik etika, akuntan manajemen harus mempertimbangkan tindakan
berikut ini :
a)
Mendiskusikan masalah tersebut dengan
supervisor kecuali jika masalah tersebut melibatkan atasannya.
b)
Menjelaskan konsep-konsep yang relevan melalui diskusi rahasia dengan
seorang penasihat yang objective untuk mencapai pemahaman terhadap tindakan
yang mungkin dilakukan.
c)
Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan
tindakan terhadap semua jenjang, akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai
jalan lain kecuali mengundurkan diri dari organisasi dan memberikan memo yang
informative kepada perwakilan organisasi yang ditunjuk.
d)
Kecuali diperintah secara hukum,
mengkomunikasikan masalah tersebut kepada berbagai otoritas atau individu yang
tidak ada hubungan dengan organisasi bukanlah pertimbangan yang tepat.
Sertifikasi
Ada banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Ada
tiga jenis sertifikasi utama yaitu :
- Certificate in management accounting (CMA)
- Certificate in public accounting (CPA)
- Certificate in internal auditing (CIA)
Selain itu, ketiga sertifikasi tersebut mewajibkan pemegangnya
melanjutkan pendidikan professional untuk mempertahankan
sertifikasi tersebut. Oleh karena sertifikasi menyatakan suatu
komitmen atas kompetensi professional, banyak organisasi mendorong manajer
mereka untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
Sertifikasi
akuntansi manajemen (CMA)
Pada tahun 1974, institute of management accountants (IMA)
mensponsori sertifikasi baru, yang disebut certificate in management
accounting. Sertifikasi tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus para
akuntan manajemen. Salah satu kunci dari persyaratan untuk mendapatkan CMA
adalah lulus ujian kualifikasi. Ujian terbeut menekankan pada empat bidang,
yaitu :
1. Ekonomi, keuangan, dan manajemen
2. Akuntansi keuangan dan pelaporan
3. Laporan, analisis, dan masalah perilaku
manajemen
4. Analisis keputusan dan sistem informasi
Bagian-bagian dari ujian tersebut mencerminkan kebutuhan akuntansi
manajemen dan menggarisbawahi observasi sebelumnya bahwa akuntansi manajemen
memerlukan pengetahuan antardisiplin ilmu lebih banyak jika dibandingkan
bidang-bidang lain dalam akuntansi. Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat
akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui dan professional, serta
terpisah dari profesi akuntan publik.
Akuntan
publik (CPA)
Certificate in public accounting (CPA) adalah sertifikasi yang
paling tua dan paling dikenal dalam akuntansi. Tujuan CPA adalah untuk
menyediakan kualifikasi minimal professional bagi auditor eksternal. Hanya
akuntan publik (CPA)yang diijinkan (oleh hukum)untuk menjadi auditor eksternal.
CPA harus lulus ujian Negara dan mendapat lisensi dari Negara dimana dia
melakukan praktik. Walaupun CPA tidak berorientasi kepada akuntansi manajemen,
namun CPA banyak dimiliki oleh akuntansi manajemen.
Auditor
internal bersertifikat (CIA)
Sertifikasi lainnya yang tersedia untuk akuntan internal adalah
certificate internal auditor (CIA). Hal yang menyebabkan adanya sertifikasi ini
adalah sama dengan yang menyebabkan munculnya CMA. Pemeriksaan internal berbeda
dengan pemeriksaan eksternal dan akuntansi manajemen, dan banyak auditor
internal merasa membutuhkan suatu sertifikasi khusus. Seorang pemegang
certificate internal auditor (CIA) berarti telah lulus ujian komprehensif yang
dirancang untuk menjamin kemampuan tekhnis, dan telah memiliki dua tahun
pengalaman kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar