Blogger news

Minggu, 14 April 2013

Akuntansi Internasional : HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL



 MUH. FACHRUDDIN / 02320100316
AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.      Standar audit Survei Harmonisasi Internasional

SURVEI HARMONISASI INTERNASIONAL

KEUNTUNGAN HARMONISASI INTERNASIONAL
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP Global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain :
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia akan memperbaiki efesisensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portfolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.





SEJARAH PENENTUAN STANDARD AKUNTANSI INTERNASIONAL

Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi Internasional

1959-Jacok Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961-Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang uni eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
1966-Kelompok studi internasional akuntan didirikan oleh institute professional di kanada, inggris, dan amerika serikat.
1973- Komite standar akuntansi internasional didirikan
1976- Organisasi untuk kerja sama dan pembangunan ekonomi mengeluarkan deklarasi investasi dalam perusahaan multinasional yang berisi panduan untuk “pengungkapan informasi”.

SEKILAS MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG MENDORONG HARMONISASI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal
4. Federasi Internasional Akuntan
5. Kelompok Kerja Ahli antar Pemerintah Perserikatan bangsa-Bangsa atas standar internasional akuntansi dan pelaporan, bagian dari konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan pembangunan.
6. Kelompok kerja dalam standar akuntansi organisasi kerja sama dan pembangunan ekonomi.
PENERAPAN STANDAR INTERNASIONAL
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari
 (a) perjanjian internasional atau politis,
 (b) kepatuhan secara sukarela atau
(c) keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.



BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1.      Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.      Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi

Konvergensi IFRS

Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
·         Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
·         Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
·         Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
·         Meningkatkan investasi

Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :

ü  Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local
ü  Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
ü  Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
ü  Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS . "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.


Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia

Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik.

Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain.

Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.


Tantangan dalam konfergensi

            Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012, Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi. Sistem IT , konversi data historis, dan ketersediaan professional.

Perubahan atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan terdapat amandemen regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS akan mengakibatkan beberapa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument derivative akan dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan perlakuan yang berbeda pula.

Hal yang paling utama akan berdampak pada persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.

Kesiapan Adopsi IFRS

            Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta peran regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A), lintas negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal yang tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
            Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI DAN STANDARISASI

Harmonisasi

v  Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
v  Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
v  Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
v  Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka

Standarisasi

v  Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
v   Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
v  Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
v  Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional


Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3.      Standar audit





Keuntungan harmonisasi internasional

Ø  Bahasa
Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.

Ø  Harmonisasi perpajakan dan sistem jaminan social

Keuntungan : Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.

Kerugian : Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda.

            Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negara.
Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.

Kritik atas saran Internasional
a)      Penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
b)      Beberapa pengamat berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan jasa akuntnasi internasional untuk memperluas pasarnya.
c)      Adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.

Rekonsiliasi atas pengakuan bersama

            Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1. Rekonsiliasi
2. Pengakuan bersama (imbal balik/resiprositas)

            Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun LK dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di negara di mana laporan keuangan di laporkan.Rekonsiliasi berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan, dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.


Tujuan Badan Standar akuntansi Internasional

1.        Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan tertentu.
2.        Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3.        Untuk membawa konvergensi stanadar akuntansi nasional dan standar akuntansi internasional dan standar pelaporan keuangan internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.

UNI EROPA (EUROPEAN UNION-EU)

            Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
1.      Perubahan modal dalam tingkat EU
2.      Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
3.      Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.

FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)
            IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.

ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)
           
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.



Referensi :
Sumber :
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.



Sabtu, 13 April 2013

Garis-Garis Besar Program Pengajaran Akuntansi Internasional





Garis-Garis Besar Program Pengajaran




AKUNTANSI INTERNASIONAL
3   AK  372






DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI - JURUSAN AKUNTANSI


YAYASAN  WAKAF  UMI
FAKULTAS EKONOMI-JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Mata Kuliah
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Kode Mata Kuliah / SKS
3 AK 372   /    3 SKS
Mata Kuliah Prasyarat
Sudah menjalani Perkuliahan 6 semester
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini membahas dimensi-dimensi internasional akuntansi, pola-pola perkembangan akuntansi internasional dan perbandingan sistem dan praktek akuntansi diberbagai negara di dunia, sistem pelaporan, translasi mata uang asing dan berbagai isu internasional tertentu lainnya, operasi multi nasional corporation dan perpajakan internasional
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dimensi internasional akuntansi, menguasai konsep-konsep yang mendasari  terlaksananya akunatsni internasional serta instrumen-instrumen yang diperlukan dalam menuju harmonisasi akuntansi internasional
Teknis Perkuliahan
-      Kuliah mimbar
-      Diskusi kelompok

Komponen Penilaian
-       Ringkasan Mata Kuliah ( RMK )
-       Prestasi Tugas ( PT )
-       Ujian Tengah Semester ( UTS )
-       Ujian Akhir Semester ( UAS )
Dengan ketentuan kehadiran tatap muka minimal  80 %
Buku Bacaan
-      (FG)    Frederick  D.S. Choi, Gerhard G. Maeller Akuntansi Internasional (Edisi Berbahasa Indonesia), Edisi Kelima
-      (IASC) International Accounting Standar Commite, International Accounting Standar 1999, London
-      (ES)    Eko Suwardi, Akuntansi Internasional, BPFE, Yogyakarta, 2000

Minggu
Tujuan Instruksional Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Waktu
Referensi
1
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat : menguraikan faktor-faktor lingkung-an dari akuntansi internasional.
Introduction to interna-tional accounting.
Kontrak Perkuliahan dan Penilaian
o  Sudut pandang sejarah
o  Sudut pandang kontenporer
o  Operasi multinasional
o  Kompetisi global
o  Merger & akuisisi lintas batas
o  Inovasi Keuangan
o  Internasiolisasi pasar modal
o  Pasar ekuitas Eropa
150 Menit
FG. Ch. 1
2
Menjelaskan klasifikasi dan pende-katan-pendekatan pengendalian.
Perkembangan Dan Klasifikasi
o  Perkembangan
o  Klasifikasi

150 Menit
FG. Ch. 2
3
Menjelaskan perspektif dari praktek akuntansi.

Akuntansi komparatif
o  Enam sistem akuntansi nasional
o  Alasan memili keempat negara
o  Empat Negara & Akuntansinya
o  Sistem Akuntansi Keuangan Diempat Negara .
150 Menit
FG. Ch. 3 & Ch. 4
4
Menjelaskan mekanisme pengukur-an dan pengungkapan keuangan.



Pelaporan dan pengungkapan
o  Perkembangan pengungkapan
o  Praktik pelaporan & pengungkapan
o  Pengungkapan di negara pasar berkembang
o  Implikasi bagi pengguna laporan keuangan dan para manajer.
150 Menit
FG. Ch. 5
5
Menjelaskan proses translasi

Translasi Mata uang Asing
o  Alasan melakukan translasi
o  Latar belakang & terminologi.
o  Permasalahan .
o  Pengaruh Alternatif Kurs translasi terhadap laporan keuangan.
o  Transaksi mata uang asing.
o  Translasi mata uang asing.
o  Perkembangan akuntansi traslasi.
150 Menit
FG. Ch. 6
6
Menjelaskan proses pelaporan dan perubahan harga.


Pelaporan keuangan dan Perubahan Harga
o  Definisi perubahan harga.
o  Jenis penyesuaian inflasi.
o  Penyesuaian tingkat harga umum.
o  Penyesuaian Biaya Kini.
o  Metode mana yang terbaik.
o  Badan standar akuntansi internasional.
o  Isu-isu mengenai inflasi.

150 Menit
FG. Ch. 7
7

Ujian Tengah Semester

8
Menjelaskan proses harmonisasi akuntansi internasional.




Harmonisasi Akuntansi Internasional
o  Survei harmonisasi Internasional.
o  Sejarah penentuan standar akuntansi internasional.
o  Badan standar akuntansi internasional.
o  Uni Eropa.
o  Federasi Internasional Akuntan.
o  OECD.
150 Menit
FG. Ch. 8
9
Menjelaskan analisis keuangan internasional.

Analisis Laporan Keuangan Internasional
o  Peluang & tantangan dalam analisis lintas batas
o  Kerangka dasar analisis usaha.
o  Analisis Akuntansi.
o  Analisis keuangan internasional.
o  Isu-isu lebih lanjut.
150 Menit
FG. Ch. 9
10
Menjelaskan mekanisme perencenaan dan pengendalian manajemen.

Perencanaan Dan kendali  Manajemen
o  Pembuatan model usaha.
o  Alat perencanaan.
o  Penganggaran modal.
o  Sudut pandang hasil keuangan.
o  Mengukur ekspektasi pengembalian.
o  Biaya modal multinasional.
o  Sistem informasi manajemen.
150 Menit
FG. Ch. 10





 
o  Isu-isu dalam pengendalian keuangan.
o  Penentuan biaya strategis.
o  Evaluasi kinerja operasi luar  negeri.

150 Menit
FG. Ch. 10
11
Menjelaskan konsep manajemen resiko keuangan
Manajemen Risiko Keuangan
o  Hal mendasar.
o  Mengelola risiko pasar.
o  Peranan akuntansi.
o  Berspekulasi dalam mata uang asing.
o  Pengunkapan.
o  Acuan yang tepat.

150 Menit
FG. Ch. 11
12
Menjelaskan penentuan harga transfer dan dimensi perpajakan internasional.
Penetapan Harga transfer dan perpajakan Internasional.
o  Konsep awal.
o  Keanekaragaman sistem pajak nasional.
o  Pemajakan terhadap sumber laba dari luar negri dan pemajakan ganda.
150 Menit
FG. Ch. 12
13
Menjelaskan penentuan harga transfer dan dimensi perpajakan internasional.
Penetapan Harga transfer dan perpajakan Internasional.

o  Dimensi perencanaan pajak.
o  Penentuan harga transfer internasional.
o  Metodelogi Penentuan Harga Transfer.
o  Praktik harga trasfer.
150 Menit
FG. Ch. 12
14

Ujian Akhir Semester