Sajak
Pelangi
Atap
langit merah
Mengusir
matahari yang lelah
Merah
langit di hijab mendung
Kawanan
burung hinggap termenung
Turun
hujan dengan suara gemuruh
Bumi
yang panas akhirnya mengalah
Angin
pergi membawa mendung
Langit
lengang tak berkabung
Turun warna bertahta megah
Bidadari
turun pijaki pelangi yang rebah
Sang
bidadari tersenyum buat mataku
tercengang
Bumi senja yang buatku ragu dalam pandang
Apa
ini oase pelangi atau kenyataan utuh
Aku
buru bias pelangi yang terjatuh-
Ku
tangkap pesona yang terpasung
Kemudian
sadarkan diri yang terkatung
Kini
senja merayap redupkan pelangi yang bertahta megah. .
Sang
bidadari jelita bergegas tinggalkan aku yang jelata rendah . . .
Aku
tersenyum karena sadar bukan pangeran agung . .
Tapi
entah mengapa, bidadari terjatuh tinggalkan pelangi yang urung niat karena
hatinya kesandung. . .
-Makassar
–
13/3/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar