Tanah Fakir
Aku mengemis pada langit
Tolong sedekahmu sedikit
rintik
Padiku tak menguning
seindah saat kau fajar..
Aku mengais pada sisa hujan
Dikubangan lumpur
Sayang, Semua habis
terkubur
Dalam retak-retak bumi uzur
Aku sisir tapak sungai yang
damai
Tapi hanya ada
ranting-ranting kering terdampar rapuh
Terjang arogan arus yang
hilang dalam kemarau
Aku cari mata air di lereng
gunung ..
Terjal curam tebing dilalui
pendaki ulung
Tapi yang ada , tinggal
kantong air yang kering.
Sampai burung hutan melolong
kehausan
Sumur-sumur kosong tak
menolong
Ikan-ikan mati tercekik
terik
Tanaman jadi bangkai
diladang tandus
Tanah fakir mengemis-ngemis
air.
Penduduk mengais-ngais
kotoran hujan
Aku tak peduli jadi
pengemis atau pengais
Yang penting aku bisa hidup dibulan kemarau
Yang lebih miris dari pengemis
Makassar,
1/9/2012
Rudi Fachru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar