Pages - Menu

Sabtu, 05 April 2014

Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan



Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan

( Dosen H. Abbas Saleh, SE.MSi )

            Dalam dasawarsa 1970 an diawali oleh perdebatan sengit antara kelompok “Growth” dan kelompok “Equity” yang terakhir ini memperlihatkan kekecewaan yang bermunculan akibat pembangunan yang terlalu GNP-oriented, Ternyata dalam pertumbuhan ekonomi sendiri tidak memberi pemecahan mengenai masalah kemiskinan di Negara-negara sedang berkembang, justru memperlebar jurang perbedaan antara yang kaya dan miskin. Dan timbullah konsep Garis Kemiskinan(Poverty line) yang menunjukkan batas terendah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Mereka dikatakan beradah di bawah garis kemiskinan(absolute poverty) apabila pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok, seperti sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Kemudian karena biaya hidup di daerah kota dan di pedesaan berbeda demikian juga antara kelompok-kelompok masyarakat di dalamnya, maka oleh bank Dunia dipakai sebagai ukuran dalam menetapkan garis kemiskinan adalah nilai US $ 50 perkapita setahun untuk tingkat pedesaan dan US $75 perkapita setahun untuk tingkat pendapatan di kota pada keadaan hartga 1971.

Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi.

           Rostow, mencetuskan teori pertumbuhan ekonomi yang pada permulaannya dikemukakan sebagai suatu artikel dalam Economic Journal yang kemudian dijadikan buku yangb berjudul “The Stages Of Economic Growth”, menurut Rostow proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan dalam 5(lima) tahap yaitu :
1.      Masyarakat tradisional ( the traditional society)

2.      Prasyarat untuk lepas landas ( the precondition for take-off)
3.      Lepas ladas (the take off)
4.      Gerakan kearah kedewasaan (the drive to maturity)
5.      Masa konsumsi tinggi(the age of hight maas consumption)
Analisas Rostow menitik beratkan kepada pembahasan yang didasarkan kepada pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi sebagai akibat timbulnya perubahan yang fundamental yang terjadi dalam kegiatan ekonomi maupun dalam kehidupan politik dan hubungan social dalam suatu masyarakat.

            Teori Lewis, menganggap bahwa di banyak Negara berkembang terdapat tenaga kerja yang belebihan, tetapi terdapat kekurangan modal. Dengan adanya tenaga yang berlebihan tersebut maka walaupun dari sebagian tenaga kerja itu dipindahkan ke sektor lain, tidak akan berakibat menurunnya produksi. Analisis Lewis dapat dibedakan dalam tiga aspek :
1.      Analisa tentang corak proses pertumbuhan

2.      Analisasa tentang faktor utama yang memungkinkan tingkat penanaman modal menjadi bertambah tinggi.
3.      Analisa tentang faktor-faktor yang menyebabkan porses pembangunan tidak berlaku seperti apa yang digambarkan(coraknya berubah).
Dalam analisanya Lewis menggunakan pandangan yang dikemukakan oleh teori klasik:

1.      Para pengusaha selalu mencari keuntungan yang maksimum.

2.      Pandangang tersebut poin 1, akan mencapai apabila tingkat upah sama besarnya dengan tingkat produksi batas(marginal product).
3.      Penawaran tenaga kerja lebih besar dari pada yang diperlukan(tingkat upah tidak akan mengalami perubahan).
Teori Pertumbuhan Ekonomi Ranis & Fei adalah sama dengan teori Lewis. Teori Ranis&Fei adalah teori pembangunan yang dimaksudkan untuk Negara-negara berkembang, yang disatu pihak menghadapi masalah kelebihan jumlah penduduk sehingga menghadapi masalah pengangguran yang serius dan dilain pihak kekayaan alam yang tersedia yang dapat dikembangkan adalah terbatas. Sedangkan analisa Ranis & Fei sifatnya lebih seimbang dan bahkan dapat terjadi di sektor pertanian, Secara keseluruhan analisa Rani&Fei lebih lebih mendalam dari pada analisa Lewis. Model pembangunan ekonomi Ranis&Fei bukan saja secara lebih terperincih menunjukkan pengaruh dari perubahan dari perubahan produktivitas tenaga di sektor Kapitalis, akan tetapi juga menunjukkan akibat kemajuan tingkat produktivitas disektor pertanian terhadap pembangunan ekonomi yang akan terjadi.

         Ranis&Fei juga menunjukkan pengaruh pertambahan penduduk terhadap proses pembangunan yang akan berlaku, pengaruh sistim pasar terhadap interaksi di antara sektor pertanian dan industry, dan jangka masa(life eyele) dari berlakunya proses pembangunan untuk mencapai tarap Negara industry. Teori pembangunan ekonomi Kaum Klassik dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:
1.      Tingkat perkembangan suatu masyarakat sangat tergantung dari : (a). Jumlah penduduk, (b). Jumlah stock alat-alat modal. (c). Luas tanah, (d). Tingkat teknologi.

2.      Pendapatan nasional suatu masyarakat dibedakan menjadi “ Upah, Keuntungan Pengusaha dan Sewa Tanah”
3.      Kenaikan upah akan menyebabkan pertambahan penduduk.
4.      Pembentukan modal ditentukan oleh tingkat keuntungan.
5.      Hukum hasil lebih yang makin berkurang berlaku untuk segala kegiatan ekonomi.
Ahli-ahli ekonomi Klasik terutama hendak menganalisa sebab-sebab dari pertambahan pendapatan nasional jangka panjang dan proses yang mengakibatkan bertambahnya pendapatan nasional. Dari para ahli yaitu :

I.                    Adam Smith. Menurut beliau untuk terjadinya/berlangsungnya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja(division of labour), sehingga dengan demikian produktivitas tenaga kerja akan bertambah.

II.                  David Ricardo, menganggap bahwa sektor pertanian merupakan suatu sektor perekonomian yang paling penting. Sukarnya menyediakan makanan bagi penduduk yang selalu bertambah merupakan persoalan pokok dalam sistimnya John Stuart Mill, tidak menghargai peranan kemajuan teknologi dalam memperbesar produktivitas di sektor pertanian. Menurut Ricardo, dalam masyarakat ekonomi terdapat tiga pelaku yaitu (1).Kaum Kapitalis, (2). Kaum pekerja dan (3).Tuan Tanah, Kaum Kapitalis mempunyai dua fungsi penting.
1.      Terus menerus mencari kemngkinan yang paling menguntungkan bagi kapitalnya. Sehingga dia berusaha untuk mengalokasikan sumber-sumber yang efesien pada suatu waktu tertentu.
2.      Kaum kapitalis memulai proses perkembangan ekonomi (mereka menginvestasikan kembali laba yang diperoleh).
Sesuai dengan golongan yang di dalam masyarakat, Ricardo membagi “Pendapatan Nasional, menjadi 3(tiga) bagian yaitu(1).Upah, (2).Sewa dan(3) Keuntungan., Analisa selanjutnya membahas mengenai bagian manakah yang paling besar sumbangannya terhadap pendapatan nasional atau perkembangan ekonomi. Ricardo membedakan antara penerimaan(revenue) bruto dan netto. Penerimaan beruto adalah nilai pasar dari barang-barang akhir yang dihasilkan selama suatu priode waktu tertentu. Pendapatan netto adalah penerimaan bruto dikurangi dengan nilai barang-barang yang diperlukan untuk mempertahankan tenaga buruh yang menghasilkan output.

III.                Karl Marx, yang memegang peranan penting dalam proses perkembangan ekonomi adalah “nilai lebih” (surplus value). Kelebihan ini dimiliki oleh kapitalis dalam bentuk keuntungan bersih, bunga dan sewa. Nilai lebih ini dapat diperoleh dengan menaikkan produktivitas buruh, yaitu dengan mengubah tekhik produksi. Perbaikan teknik akan memperbesar jumlah output yang dihasilkan oleh sejumlah buruh, jadi technological progress merupakan faktor penting sekali bagi perkembangan. Dengan teknik yang lebih baik keuntungan dapat meningkatkan, kemudian diinvestasikan. Tetapi hal ini tidak mungkin berjalan secara terus menerus secara otomatis, sehingga perkembangan ekonomi kapitalis akan macet dan bahkan mengalami kehancuran.

IV.                Ahli-Ahli Ekonomi Neo-Klasik, para ahli Neo-Klasik beranggapan bahwa dengan suatu keadaan teknologi tertentu, produktivitas marginal dari capital berkurang dengan terjadinya akumulasi capital semacam ini. Tingkat bunga, tingkat pendapatan menentukan tingkat tabungan.
        Pengertian yang lebih lengkap tentang pemikiran Neo-Klasik dapat diperoleh dengan membahas tiga gagasan yang saling berhubungan dalam pandangan mereka.

1.      Mereka menganggap pembangunan itu sebagai suatu proses yang berangsur-angsur(gradual), yang terus-menerus(continue) <Alfres Marshall>

2.      Mereka menekankan sifat selaras(harmonius) dan komulatif dari prose situ.
3.      Mereka pada umumnya optimis terhadap kamungkinan adanya kemajuan ekonomi yang terus menerus. Optimism itu didasarkan atas dua faktor penting yaitu(a). Keyakinan bahwa kemajuan teknologi yang berjalan terus akan selalu membuka prospek-prospek investasi baru yang sangat menguntungkan. (b). Mereka menduga bahwa setiap penurunan kecil dalam tingkat bunga akan membuat jumlah besar prospek investasi menjadi menguntungkan.
Analisis mereka mengenai produksi digandengkan dengan suatu konsep yang di introduksi oleh Marshall, yaitu external economiec. Dengan istilah internal dan external economies. Marshal membedakan antara keuntungan-keuntungan economiec yang timbul karena bertambahnya skala produksi yang tergantung pada sumber-sumber dan efesiensi masing-masing badan usaha(firm) dan keuntungan-keuntungan yang tergantung pada perkembangan umum dari industry badan usaha itu sendiri atau industry-industri lainnya  yang menjadi sumber dari bahan-bahan yang dibutuhkan.

         Internal economiec adalah keuntunngan yang timbul karena diintroduksinya mesin-mesin yang lebih kompleks, bertambah baiknya organisasi kegiatan-kegiatan pemasaran (marketing) dan penelitian, bertambah luasnya spesialisasi tenaga kerja dan manajemen dan sebagainya, dengan bertambahnya skala pekerjaan sesuai badan usaha, menurut Marshall external economiec tergantung pada keseluruhan volume produksi yang ada disekitarnya. External economiec juga timbul karena perkembangan dari cabang-cabang industry yang saling berhubungan yang satu sama lain saling membantu mungkin karena dipusatkan dalam tempat-tempat yang sama.

       Jadi Marshall menitik beratkan sifat saling tergantung(independent) dan sifat saling melengkapi(complementary) dari perekonomian. Dengan berkembangnya suatu industry disuatu daerah, maka hali ini menarik tenaga-tenaga yang terlatih baik. Tingkat kemajuan teknologi dalam industry itu bertambah karena adanya kesempatan-kesempatan yang lebih baik untuk saling menukar pengetahuan. Perkembangan itu juga mendorong pertumbuhan lain-lain industry untuk mengerjakan hasil-hasil sampingan (by products), untuk mensupplier alat-alat dan untuk memberikan fasilitas-fasilitas bagi pengangkutan dan komunikasi yang dibutuhkan. Akibat-akibat yang memantul(repercussions) yang beraneka ragam minimal memperbaiki prospek-prospek laba bagi badan-badan usaha yang ada dalam industry tadi dan mendorong pekembangan lebih lanjut yang juga mempunyai akibat-akibat expansioner yang lebih lanjut lagi terhadap sektor-sektor lainnya.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar