Blogger news

Selasa, 09 Oktober 2012

Lanjutan ( Indikator dalam Pembangunan Ekonomi)

Bahan III Peng.Ek. Pembangunan

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
( Dosen : H. Abbas Saleh, SE.MSi )

Lanjutan ( Indikator dalam Pembangunan Ekonomi)


III. Menghitung Tingkat Laju Pertumbuhan Ekonomi
       Untuk melihat lajunya pembangunan suatu Negara dan perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat, pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dari masa ke masa perlulah ditentukan, oleh karena itu sebagai langka pertama dalam mempelajari masalah-masalah pembangunan, ada baiknya bila kita mempelajari cara-cara menentukan atas menghitung besarnya pendapatan nasional dan pendapatan perkapita pada suatu masa tertentu.
              Pendapatan nasional merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian di dalam masa satu tahun. Untuk menghitung besarnya pendapatan nasional ada 3(tiga cara :
 1. Cara Pengeluaran    :  pada cara ini yang dihitung adalah nilai produksi yang diciptakan oleh factor-faktor produksi yang dimiliki oleh seluruh warga Negara yang bersangkutan. Berarti dalam cara ini tidak termasuk pendapatan warga Negara asing atau modal luar negeri yang terdapat di negar itu, tetapi termasuk pendapatan modal dan warga Negara itu dari luar negeri.
                Cara Pengeluaran adalah cara menentukan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai golongan pembeli dalam masyarakat. Dalam cara ini yang dihitung hanya meliputi transaksi-teransaksi barang jadi (final goods). Jadi bukan nilai dari setiap teransaksi di antara penjual dan pemmbeli. Agar perhitungan dua kali(double counting) dapat dihindarkan. Menurut cara pengeluaran, pendapatan nasional dipperoleh dengan menjumlahkan nilai pengeluaran rumah tangga, pengeluaran para pengusaha, pengeluaran pemerintah dan pendapatan export dikurangi dengan pengeluaran atau barang-barang import. Nilai Pendapatan nasional yang diperoleh disebut Produk Nasional Bruto atau Gross National Product(GNP).
2. Cara Produksi :  pada cara ini yang dihitung adalah nilai produksi yang diciptakan oleh factor-faktor produksi yang ada di suatu Negara. Tanpa membedakan apakah factor produksi itu milik orang luar negeri, tanpa membedakan apakah factor produksi itu milik orang luar negeri atau warga Negara itu sendiri.
          Menghitung Pendapatan nasional dengan cara produksi, mula-mula harus ditentukan nulai produksi yang diciptakan oleh masing-masing sector yang terdapat di dalam perekonomian. Pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan nilai produksi yang diciptakan oleh sector-sektor perekonomian. Nilai yang diperoleh disebut Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product(GDP). Yang dijumlahkan hanyalah nilai produksi tammbahan atau value added yang diciptakan, dengan cara ini dapat menunjukkan sumbangan yang sebenarnya dari tiap-tiap sector dalam menciptkan produksi nasional.
3. Cara Pendapatan : pada cara ini yang dihitung adalah pendapatan factor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
            Dalam cara pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan mmenjumlahkan pendapatan factor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Jadi yang dijumlahkan dalam menghitung pendapatan nasional adalah pendapatan yang diperoleh para pekerja, para pengusaha dan pendapatan para pemilik modal. Nilai yang didapat disebut Pendapatan nasional atau National Income (NI). Jadi istilah pendapatan nasional dapat mempunyai dua arti, yaitu merupakan pendapatan dari factor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi dan pendapatan nasional adalah produksi nasional sesuatu Negara
     ( Product Domestic Bruto = Produk Nasional Bruto).

              IV.  Arti dan Istilah Under Development
                  Istilah ini digunakan dalam berbagai cara, kerap kali “Undeveloped countries” disamakan dengan “Under Developed countries”. Tapi kedua istilah ini dengan mudah dapat dipisahkan sebuah underveloped country adalah Negara yang tidak mudah dapat dipisahkan sebuah undeveloped country adakah Negara yang tidak mempunyai prospek berkembang, sedangkan under developed county merupakan Negara yang memiliki kemampuan untuk berkembang. Yang termasuk undeveloped country adalah the antartic, the artic dan sebagian gurun sahara, sedangkan India, Pakistan, Uganda, Coulombia  dll. Tergolong under developed countries.
                       Ada beberapa istilah Under Developed Countries
                        a. Under Developed Country             d. Pooer County
                        b. Less Developed Country                e. Development Country
                        c. Backward Country                          f. The Third World

            Agak sulit memberikan definisi yang tepat mengenai underdevelopment (Keterbelakangan), ini dapat didefinisikan dengan berbagai cara yaitu: menurut segi kemiskinan, kekurangan pendidikan atau penyakit, menurut kejelekan distribusi dari pendapatan nasional, menurut ketidak beresan adminstrasi, maupun menurut kesemwarutan organisasi masyarakat, jadi terdapat tidak hanya satu definisi, tetapi pada dasarnya mempunyai maksud yang sama.
               Yang dimaksud Under Developed Country adalah suatu Negara dimana struktur ekonominya belum berkembang sebagaimana yang diharapkan serta belum mampu memanfaatkan semua factor-faktor produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan kemakmuran penduduk, sehingga penduduk Negara itu tetap dalam kemiskinan dan kemelaratan.
           Untuk itu kita akan mengemukakan beberapa definisi dari para ahli mengenai underdevelopment :
1.      Simon Kuznets, menyarankan tiga definisi mengenai Under Developed Country(UDC).
a.       UDC. Adalah ketidak mampuan untuk mencapai penuh output ekonomi potensiil yang dapat dicapai dengan teknologi yang berlaku, kegagalan tersebut disebabkan karena penghalang-penghalang yang inherent dengan lembaga-lembaga social intern atau extern bagi suatu Negara.
b.      UDC. Adalah keterbelakangan dalam tingkat dan sifat prestasi ekonomi dibandingkan dengan Negara-negara lain. Dalam artian ini UDC merupakan soal perbedaan tingkat kebanyakan Negara kecuali beberapa Negara yang dianggap paling maju adalah underdeveloped.
c.       UDC. Adalah ketidak mampuan untuk menyediakan tingkat kehidupan yang layak bagi sebagian besar penduduknya dengan akibat timbulnya kemiskinan dan kemelaratan.
2.      Menurut Viner UDC. Adalah Negara yang mempunyai prospek potensial yang baik untuk menggunakan lebih banyak tenaga kerja atau lebih banyak modal atau lebih banyak sumber alam yang tersedia atau semua dari factor produksi agar mengangkat peduduknya kepada tingkat kehidupan yang tinggi, maka unsure produksi itu dipakai untuk membantu sebagian besar penduduk untuk tidak mencapai tingkat kehidupan yang lebih rendah.
3. Ragnar Nurkse, UDC. Adalah suatu Negara yang sedang membangun bilamana dibandingkan dengan Negara-negara yang ekonominya lebih maju dan Negara demikian punya sedikit modal dibandingkan dengan jumlah penduduk dan sumber-sumber alamiahnya.
4.   Prof. Harvey Leibenstain, UDC. Adalah suatu Negara dimana sumber-sumber ekonomi penduduk, teknologi dan sebagainya dapat berubah, tetapi pendapatan perkapita agak stabil dan berada pada tingkat subsustensi.

            V. Ciri-Ciri Under Development.
                  Untuk mendapatkan pengertian dan gambaran yang lebih jelas tentang underdevelopment country marilah kita menelaah ciri-ciri dari beberapa pendapat para ahli antara lain :
a.   Menurut Baldwin & Meier, ada 6(enam) sifat ekonomi yang dipunyai oleh Negara-negara miskin sbb. :
1.      Menghasilakan barang-barang primer
2.      Menghadapi tekanan penduduk
3.      Mempunyai sumber-sumber alam yang belum dikembangkan.
4.      Mempunyai penduduk yang ekonominya terkebelakang
5.      Kekurangan capital
6.      Tertuju pada perdagangan luar negeri
b.      Prof. Harvey Leibenstain : mengemukakan cirri-ciri UDC sbb. :
1.      Bagian terbesar dari penduduk bekerja di sector pertanian ( 70 s/d 90 %)
2.  Terdapat disquished unemployment, serta kurangnya lapangan kerja di luar sector pertanian.
3.      Kelebihan penduduk secara mutlak dalam bidang pertanian sedangkan output yang dicapai tetap.
4.      Modal perkapita kecil.
5.      Pendapatan perjiwa rendah akibatnya tingkat hidupnya masih rendah.
6.      Tabungan sedikit bagi massa terbesar masyarakat.
7.      Pengeluaran-pengeluaran sebagian besar diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer.
8.      Eksport barang-barang produksi primer.
9.      Volume perdagangan yang rendah perkapita
10.  Fasilitas-fasilitas kredit dan pemasaran kurang baik.
11.  Perumahan-perumahan buruk.
c.       Ciri-ciri Umum Under Developed Country, adalah sebagai berikut :
1.      Terdapat kemiskinan, kemelaratan dan pengangguran
2.      Kurang modal dan kurang tenaga skills
3.      Struktur ekonominya belum belum berkembang
4.      Jaringan-jaringan transportsi masih kurang
5. Produksi yang dihasilkan berupa barang-barang primer dari pertanian dan pertambangan.
6.      Tenaga Kerjanya sebagian besar kurang trampil atau unskills
7.      Tabungan dan investasi masih kecil
8.    Masyarakatnya adalah masyarakat tradisional serta sering bertindak kurang ekonomi.
                  Masalah pembangunan ekonomi bukan saja harus diterangkan berdasarkan analisa kwantitatif, tetapi juga berdasarkan analisa kwalitatif artinya dibutuhkan kerjasama ilmu ekonomi, sejarah, sosiologi, politik, keamanan dan stabilitas pemerintahan untuk menyelidiki gejala-gejala ekonomi serta social yang mengatur perubahan ekonomi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar