Bahan
III Peng.Ek. Pembangunan
PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
( Dosen : H. Abbas Saleh, SE.MSi )
Lanjutan ( Indikator dalam Pembangunan Ekonomi)
III. Menghitung Tingkat Laju
Pertumbuhan Ekonomi
Untuk melihat
lajunya pembangunan suatu Negara dan perkembangan tingkat kesejahteraan
masyarakat, pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dari masa
ke masa perlulah ditentukan, oleh karena itu sebagai langka pertama dalam
mempelajari masalah-masalah pembangunan, ada baiknya bila kita mempelajari
cara-cara menentukan atas menghitung besarnya pendapatan nasional dan
pendapatan perkapita pada suatu masa tertentu.
Pendapatan nasional merupakan nilai
produksi barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian
di dalam masa satu tahun. Untuk menghitung besarnya pendapatan nasional ada
3(tiga cara :
1.
Cara Pengeluaran : pada cara ini yang dihitung adalah
nilai produksi yang diciptakan oleh factor-faktor produksi yang dimiliki oleh
seluruh warga Negara yang bersangkutan. Berarti dalam cara ini tidak termasuk
pendapatan warga Negara asing atau modal luar negeri yang terdapat di negar
itu, tetapi termasuk pendapatan modal dan warga Negara itu dari luar negeri.
Cara Pengeluaran adalah cara menentukan pendapatan nasional dengan menjumlahkan
seluruh pengeluaran berbagai golongan pembeli dalam masyarakat. Dalam cara ini
yang dihitung hanya meliputi transaksi-teransaksi barang jadi (final goods).
Jadi bukan nilai dari setiap teransaksi di antara penjual dan pemmbeli. Agar
perhitungan dua kali(double counting) dapat dihindarkan. Menurut cara
pengeluaran, pendapatan nasional dipperoleh dengan menjumlahkan nilai
pengeluaran rumah tangga, pengeluaran para pengusaha, pengeluaran pemerintah
dan pendapatan export dikurangi dengan pengeluaran atau barang-barang import.
Nilai Pendapatan nasional yang diperoleh disebut Produk Nasional Bruto atau
Gross National Product(GNP).
2.
Cara Produksi : pada cara ini yang dihitung adalah nilai produksi yang
diciptakan oleh factor-faktor produksi yang ada di suatu Negara. Tanpa
membedakan apakah factor produksi itu milik orang luar negeri, tanpa membedakan
apakah factor produksi itu milik orang luar negeri atau warga Negara itu
sendiri.
Menghitung
Pendapatan nasional dengan cara produksi, mula-mula harus ditentukan nulai
produksi yang diciptakan oleh masing-masing sector yang terdapat di dalam
perekonomian. Pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan nilai produksi
yang diciptakan oleh sector-sektor perekonomian. Nilai yang diperoleh disebut
Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product(GDP). Yang dijumlahkan
hanyalah nilai produksi tammbahan atau value added yang diciptakan, dengan cara
ini dapat menunjukkan sumbangan yang sebenarnya dari tiap-tiap sector dalam
menciptkan produksi nasional.
3.
Cara Pendapatan : pada cara ini yang dihitung adalah pendapatan factor-faktor
produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
Dalam cara pendapatan, pendapatan nasional
dihitung dengan mmenjumlahkan pendapatan factor-faktor produksi yang digunakan
dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Jadi yang dijumlahkan dalam
menghitung pendapatan nasional adalah pendapatan yang diperoleh para pekerja,
para pengusaha dan pendapatan para pemilik modal. Nilai yang didapat disebut
Pendapatan nasional atau National Income (NI). Jadi istilah pendapatan nasional
dapat mempunyai dua arti, yaitu merupakan pendapatan dari factor-faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi dan pendapatan nasional adalah
produksi nasional sesuatu Negara
( Product Domestic Bruto = Produk Nasional Bruto).
IV. Arti dan Istilah Under Development
Istilah ini digunakan dalam berbagai cara, kerap kali “Undeveloped countries”
disamakan dengan “Under Developed countries”. Tapi kedua istilah ini dengan
mudah dapat dipisahkan sebuah underveloped country adalah Negara yang tidak
mudah dapat dipisahkan sebuah undeveloped country adakah Negara yang tidak
mempunyai prospek berkembang, sedangkan under developed county merupakan Negara
yang memiliki kemampuan untuk berkembang. Yang termasuk undeveloped country
adalah the antartic, the artic dan sebagian gurun sahara, sedangkan India,
Pakistan, Uganda, Coulombia dll. Tergolong under developed countries.
Ada
beberapa istilah Under Developed Countries
a. Under Developed
Country
d. Pooer County
b. Less Developed
Country
e. Development Country
c. Backward
Country
f. The Third World
Agak sulit memberikan definisi yang tepat mengenai underdevelopment
(Keterbelakangan), ini dapat didefinisikan dengan berbagai cara yaitu: menurut
segi kemiskinan, kekurangan pendidikan atau penyakit, menurut kejelekan
distribusi dari pendapatan nasional, menurut ketidak beresan adminstrasi,
maupun menurut kesemwarutan organisasi masyarakat, jadi terdapat tidak hanya
satu definisi, tetapi pada dasarnya mempunyai maksud yang sama.
Yang dimaksud Under Developed
Country adalah suatu Negara dimana struktur ekonominya belum berkembang
sebagaimana yang diharapkan serta belum mampu memanfaatkan semua factor-faktor
produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan kemakmuran penduduk, sehingga
penduduk Negara itu tetap dalam kemiskinan dan kemelaratan.
Untuk itu kita akan mengemukakan beberapa definisi dari
para ahli mengenai underdevelopment :
1. Simon Kuznets, menyarankan tiga definisi mengenai Under
Developed Country(UDC).
a. UDC. Adalah ketidak mampuan untuk mencapai penuh output
ekonomi potensiil yang dapat dicapai dengan teknologi yang berlaku, kegagalan
tersebut disebabkan karena penghalang-penghalang yang inherent dengan
lembaga-lembaga social intern atau extern bagi suatu Negara.
b. UDC. Adalah keterbelakangan dalam tingkat dan sifat prestasi
ekonomi dibandingkan dengan Negara-negara lain. Dalam artian ini UDC merupakan
soal perbedaan tingkat kebanyakan Negara kecuali beberapa Negara yang dianggap
paling maju adalah underdeveloped.
c. UDC. Adalah ketidak mampuan untuk menyediakan tingkat
kehidupan yang layak bagi sebagian besar penduduknya dengan akibat timbulnya
kemiskinan dan kemelaratan.
2. Menurut Viner UDC. Adalah Negara yang mempunyai prospek
potensial yang baik untuk menggunakan lebih banyak tenaga kerja atau lebih
banyak modal atau lebih banyak sumber alam yang tersedia atau semua dari factor
produksi agar mengangkat peduduknya kepada tingkat kehidupan yang tinggi, maka
unsure produksi itu dipakai untuk membantu sebagian besar penduduk untuk tidak
mencapai tingkat kehidupan yang lebih rendah.
3. Ragnar Nurkse, UDC. Adalah suatu
Negara yang sedang membangun bilamana dibandingkan dengan Negara-negara yang
ekonominya lebih maju dan Negara demikian punya sedikit modal dibandingkan
dengan jumlah penduduk dan sumber-sumber alamiahnya.
4. Prof.
Harvey Leibenstain, UDC. Adalah suatu Negara dimana sumber-sumber ekonomi
penduduk, teknologi dan sebagainya dapat berubah, tetapi pendapatan perkapita
agak stabil dan berada pada tingkat subsustensi.
V. Ciri-Ciri Under Development.
Untuk
mendapatkan pengertian dan gambaran yang lebih jelas tentang underdevelopment
country marilah kita menelaah ciri-ciri dari beberapa pendapat para ahli antara
lain :
a. Menurut
Baldwin & Meier, ada 6(enam) sifat ekonomi yang dipunyai oleh Negara-negara
miskin sbb. :
1. Menghasilakan barang-barang primer
2. Menghadapi tekanan penduduk
3. Mempunyai sumber-sumber alam yang belum dikembangkan.
4. Mempunyai penduduk yang ekonominya terkebelakang
5. Kekurangan capital
6. Tertuju pada perdagangan luar negeri
b. Prof. Harvey Leibenstain : mengemukakan cirri-ciri UDC sbb.
:
1. Bagian terbesar dari penduduk bekerja di sector pertanian (
70 s/d 90 %)
2. Terdapat
disquished unemployment, serta kurangnya lapangan kerja di luar sector
pertanian.
3. Kelebihan penduduk secara mutlak dalam bidang pertanian
sedangkan output yang dicapai tetap.
4. Modal perkapita kecil.
5. Pendapatan perjiwa rendah akibatnya tingkat hidupnya masih
rendah.
6. Tabungan sedikit bagi massa terbesar masyarakat.
7. Pengeluaran-pengeluaran sebagian besar diperuntukkan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer.
8. Eksport barang-barang produksi primer.
9. Volume perdagangan yang rendah perkapita
10. Fasilitas-fasilitas
kredit dan pemasaran kurang baik.
11. Perumahan-perumahan
buruk.
c. Ciri-ciri Umum Under Developed Country, adalah sebagai
berikut :
1. Terdapat kemiskinan, kemelaratan dan pengangguran
2. Kurang modal dan kurang tenaga skills
3. Struktur ekonominya belum belum berkembang
4. Jaringan-jaringan transportsi masih kurang
5. Produksi yang dihasilkan berupa
barang-barang primer dari pertanian dan pertambangan.
6. Tenaga Kerjanya sebagian besar kurang trampil atau unskills
7. Tabungan dan investasi masih kecil
8. Masyarakatnya
adalah masyarakat tradisional serta sering bertindak kurang ekonomi.
Masalah pembangunan ekonomi bukan saja harus diterangkan berdasarkan analisa
kwantitatif, tetapi juga berdasarkan analisa kwalitatif artinya dibutuhkan kerjasama
ilmu ekonomi, sejarah, sosiologi, politik, keamanan dan stabilitas pemerintahan
untuk menyelidiki gejala-gejala ekonomi serta social yang mengatur perubahan
ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar